Real Madrid Sering Sukses Usai Pecat Pelatih di Tengah Musim
Kamis, 14 Januari 2016 - 15:31 WIB
Sumber :
- Reuters/Juan Medina
VIVA.co.id
- Banyak yang menganggap aksi memecat pelatih di tengah musim kompetisi seagai aksi putus asa. Sebab aksi tersebut dianggap sebagai 'perjudian' di tengah situasi yang sedang memburuk.
Meski demikian, anggapan umum itu tidak berlaku buat Real Madrid. Dilansir Marca, sepanjang sejarah, Madrid ternyata kerap meraih sukses di akhir musim kala terjadi pergantian pelatih di tengah musim.
Prestasi yang paling gemilang adalah ketika Madrid juara Liga Champions. Itu terjadi di musim 2000, kala Madrid diasuh Vicente del Bosque yang menggantikan John Toshack pada November 1999.
Sebelumnya, Madrid juga sukses meraih Piala Champions pada 1960 di tengah pemecatan pelatih yang terjadi. Kala itu, mereka dibesut Miguel Munoz dan menggantikan Fleitas Solich pada April.
Selain itu ada enam musim lainnya, di mana Madrid selalu meraih trofi meski terjadi pergantian pelatih di tengah musim. Di antaranya adalah Jose Villalonga yang juara La Liga usai menggantikan Enrique Ferandez di musim 1955.
Baca Juga :
Ronaldo Patahkan Rekor Penalti LaLiga
Total, Madrid sukses meraih sembilan trofi bergengsi setelah terjadi pergantian pelatih saat kompetisi berjalan. Yaitu: 2 Liga Champions, 2 La Liga, Piala Liga, Piala UEFA, 2 Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol.
Cuma 4 Jam Barcelona Nikmati Puncak Klasemen LaLiga
Barcelona sempat kudeta Madrid di puncak klasemen LaLiga.
VIVA.co.id
27 Februari 2017
Baca Juga :