Perbedaan Politik Asal Mula Rivalitas Panjang El Clasico Real Madrid dan Barcelona
- twitter.com/LaLigaEN
VIVA Bola - Duel panas nan sarat gengsi dalam lanjutan LaLiga bakal tersaji akhir pekan ini, Minggu 19 Maret 2023 (Senin dini hari WIB). Barcelona vs Real Madrid.
Barcelona akan menjamu Real Madrid di Camp Nou dalam laga bertajuk El Clasico. Kedua tim memang memiliki rivalitas tinggi di sepanjang sejarah sepakbola Spanyol.
Rivalitas antara Barcelona dan Real Madrid dianggap sebagai salah satu rivalitas sepakbola paling panas di dunia. Dalam pertandingan resmi yang disebut El Clasico, kedua tim telah bertemu lebih dari 200 kali sejak pertemuan pertama mereka pada tahun 1902.Â
Pertandingan antara kedua tim dianggap sebagai pertarungan kebanggaan dan kehormatan di Spanyol, dan selalu menarik perhatian dunia. Asal-usul rivalitas ini berasal dari faktor politik dan regional.Â
Barcelona adalah ibu kota Catalonia, wilayah otonom Spanyol yang memiliki bahasa, budaya, dan politik yang berbeda dari Spanyol.Â
Sementara itu, Real Madrid merupakan klub sepakbola yang mewakili pemerintah Spanyol dan dianggap sebagai klub elit. Hal ini menjadi pemicu pertama dari rivalitas tersebut.
Namun, rivalitas ini semakin meningkat setelah Perang Sipil Spanyol pada tahun 1936-1939. Barcelona dianggap sebagai simbol kemerdekaan Catalonia dan perlawanan terhadap Franco, sedangkan Real Madrid dilihat sebagai klub yang mewakili rezim Franco.Â
Saat itu, Franco menggunakan sepakbola untuk memperkuat kekuasaannya di Spanyol dan membuat Real Madrid menjadi klub yang didukung oleh pemerintah.
Pada 1950-an dan 1960-an, Barcelona memiliki pemain legendaris seperti Ladislao Kubala dan Johan Cruyff, sementara Real Madrid memiliki Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas.Â
Pertandingan El Clasico menjadi semakin dramatis dan menarik perhatian publik. Bahkan pada tahun 1960, pertandingan antara kedua tim menjadi saksi sejarah ketika mereka bertemu di final Piala Eropa, yang dimenangkan oleh Real Madrid.
Namun, rivalitas ini memuncak pada era 2000-an dan 2010-an ketika Barcelona memiliki pemain seperti Pep Guardiola, Luis Figo, dan Lionel Messi, sedangkan Real Madrid memiliki pemain seperti Zinedine Zidane, Ronaldo, dan Cristiano Ronaldo.
Pertandingan El Clasico menjadi lebih intens, dengan terjadinya bentrokan di lapangan dan di luar lapangan.
Rivalitas ini juga ditandai dengan kontroversi dan skandal. Salah satu momen paling kontroversial dalam sejarah El Clasico terjadi pada tahun 2002 ketika Real Madrid mengalahkan Barcelona di semifinal Liga Champions dengan bantuan wasit kontroversial, Anders Frisk.Â
Insiden tersebut membuat perdebatan yang sengit antara kedua klub dan menjadi salah satu momen paling tidak terlupakan dalam sejarah El Clasico.
Rivalitas antara Barcelona dan Real Madrid telah membawa warna tersendiri dalam sejarah sepakbola dunia. Meskipun kadang-kadang dapat menjadi berlebihan dan intens, rivalitas ini menunjukkan betapa besar sepakbola dapat mempengaruhi budaya dan politik dalam sebuah negara.
Kedua klub telah menjadi simbol dari dua identitas yang berbeda di Spanyol.