3 Striker Top yang Dianggap Buruk dalam Sejarah Real Madrid
- Bleacherreport
VIVA Bola – Real Madrid adalah tim papan atas tak cuma di Spanyol, tapi di dunia. Mereka memiliki basis penggemar yang luas. Itu tak lepas dari prestasi yang sudah ditorehkan sepanjang sejarah klub berdiri.
Memenangkan banyak gelar juara didapatkan oleh tim Ibu Kota Spanyol itu dengan membentuk tim kuat. Sejumlah pemain ternama pernah menjadi bagian mereka.
Tapi, tak semua pemain tersebut dianggap layak masuk dalam tim terbaik Madrid. Ada juga beberapa nama yang dinilai sebagai pembelian gagal mereka.
Dari banyak nama, ada tiga pemain yang berposisi sebagai striker tapi dianggap sebagai pembelian gagal Madrid. Mereka didatangkan sebagai pemain level teratas, tapi begitu tiba di Madrid, permainannya tak maksimal.
Berikut kami sajikan lima striker top yang dianggap buruk dalam sejarah Madrid, dikutip dari Sport Bible;
Nicolas Anelka didatangkan Madrid pada musim 1999/2000. Sebelumnya dia bermain untuk Arsenal. Namun, cuma semusim striker asal Prancis itu bermain untuk Los Blancos, karena lanjut dijual ke Paris Saint-Germain.
Pada lima bulan pertama membela Madrid, Anelka gagal mencetak gol. Baru saat tampil di Piala Dunia Antarklub melawan Al Nassr pada 5 Januari 2022, dia berhasil membuka keran gol.
Anelka dilepas Madrid juga bukannya tanpa alasan. Sebab dia bersitegang dengan klub dan mendapat skorsing dari Lorenzo Sanz selaku Presiden klub karena menolak latihan usai selisih dengan pelatih Vicente del Bosque.
Real Madrid membeli Antonio Cassano karena kepincut dengan penampilannya ketika membela AS Roma. Dia menjadi bagian dari Los Blancos selama kurun waktu 2006 hingga 2008.
Cassano adalah pemain Italia kedua yang bermain untuk Madrid setelah Christian Panucci. Di awal, dia menjadi andalan, tapi kemudian tersingkir dari skuad utama.
Sebabnya adalah berat badannya yang terus bertambah karena kebiasaan makan berlebihan. Karena hal itu, Madrid menjatuhkan denda untuk setiap gram berat badan yang berlebih.
Masalah indisipliner menerpa Cassano. Dia dianggap tidak menghormati pelatih Fabio Capello dalam sebuah perdebatan di ruang ganti pada 2007. Itu sebabnya pula kemudian dia dipinjamkan ke Sampdoria.
Javier Saviola pertama kali menginjakan kaki di Spanyol untuk gabung dengan Barcelona. Dia datang pada 2001, setelah digadang-gadang jadi penyerang masa depan Timnas Argentina.
Namun fase Saviola di Barcelona tidak selamanya mulus. Dia dua kali dipinjamkan ke AS Monaco dan Sevilla. Dan akhirnya pada 2007 dipinang Madrid.
Selama membela Madrid, performa Saviola tak begitu bagus. Dua tahun di sana, tercayay dia cuma tampil dalam 28 pertandingan dan mencetak lima gol.
Karena jarang mendapat tempat di tim utama, akhirnya Saviola memilih untuk hengkang. Dia memilih klub asal Portugal, Benfica sebagai labuhannya.