On This Day: Debut Memalukan Woodgate di Real Madrid

Debut kelam Jonathan Woodgate di Real Madrid
Sumber :
  • medium.com

VIVA – 16 tahun silam, 22 September 2005 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Jonathan Woodgate. Pasalnya, ini akan menjadi debut bintang asal Inggris tersebut bermain bersama Real Madrud, setelah sempat absen semusim karena cedera.

Real Madrid Serang Ballon d'Or, Vinicius Kalah karena Sistem Pemungutan Suara Telah Rusak

Namun, debutnya itu malah terlihat seperti bencana buatnya. Di pertandingan tersebut, Woodgate malah mencetak gol bunuh diri. Tidak hanya itu, dia juga diusir wasit karena mendapat akumulasi dua kartu kuning.

Woodgate menandatangani kontrak dengan Real Madrid pada Agustus 2004 dengan nilai transfer £13,4 juta. Transfer ini mengejutkan banyak orang. Karena dia sering absen karena cedera di klub sebelumnya, dan memang dia cedera pada saat transfer dilakukan.

Dewan Real Madrid Memutuskan Pecat Carlo Ancelotti

Dan Real Madrid harus menunggu lama untuk bisa memainkan Woodgate. Pemain kelahiran 22 Januari 1980 itu tidak tampil untuk Real Madrid di musim pertamanya di Spanyol. Dia baru melakukan debutnya pada 22 September 2005, dalam lanjutan LaLiga melawan Athletic Bilbao.

Laga perdananya di Real Madrid tidak berjalan dengan baik untuknya, karena ia mencetak gol bunuh diri dan kemudian diusir keluar lapangan karena mendapat kartu kuning kedua. Laga perdana yang seharusnya berakhir indah malah berakhir buruk.

Bermain seperti di PSG, Kylian Mbappe Mengganas dan Bawa Madrid Bantai Leganes

Di babak pertama, Woodgate yang kala itu masih berusia 25 tahun, mencoba menghindari bola tembakan Joseba Etxeberria. Tapi bola malah tersundul kepalanya dan berbelok yang membuat kiper Real Madrid Iker Casillas gagal mengantisipasi.

Woodgate kemudian dikartu merah pada menit 65 usai menerima kartu kuning kedua. Kartu kuning pertama Woodgate datang ketika ia menerjang gelandang Bilbao Carlos Gurpegi sebelum jeda. Sementara Kartu kuning kedua adalah untuk pelanggaran terhadap Etxeberria.

Meskipun Woodgate diusir dari lapangan, Real berhasil mengalahkan Bilbao dengan skor meyakinkan 3-1. Tiga gol El Real dibukukan oleh Robinho yang mencetak dua gol, sedangkan satu gol lainnya dicetak sang kapten, Raul.

"Saya tidak percaya saya diusir. Saya tidak berpikir kartu kuning kedua layak diberikan, Anda tahu, tapi itu keputusan wasit. Itu bukan debut terbaik di dunia," kata Woodgate kala itu usai pertandingan.

Tentang gol bunuh diri, dia berkata: "Saya tidak bisa mempercayainya. Saya mencoba untuk memblokir bola dan bola itu meluncur begitu saja dari kepala saya. Jelas, saya tidak ingin mendapatkan gol bunuh diri," jelas Woodgate.

"Saya ingin berterima kasih kepada publik, yang brilian ketika saya pergi (meninggalkan lapangan usai diusir wasit). Mereka semua bertepuk tangan dan bersorak," tambahnya.

Meski melakoni debut mengecewakan, pada Februari 2006, Woodgate telah membuktikan dirinya dengan menjadi pilihan utama di posisi bek tengah Real Madrid. Padahal bek lainnya harus melakukan rotasi, di antaranya Sergio Ramos, Iván Helguera, Francisco Pavon dan lvaro Mejía.

Satu surat kabar Spanyol bahkan sempat menggambarkannya sebagai "pemimpin sejati Madrid". Namun, cedera lebih lanjut lagi-lagi menghentikannya untuk bermain. Namanya pun tercoret dari skuad Inggris di Piala Dunia FIFA 2006.

Sepanjang tiga musim dikontrak Real Madrid, Woodgate hanya bermain 14 kali (9 LaLiga, 2 Copa del Rey, dan 3 di Liga Champions). Semuanya terjadi di musim keduanya. Sebab di musim ketiga, dia pinjamkan ke Middlesbrough yang akhirnya mempermanenkannya setahun berikutnya.

Pada bulan Juli 2007, Woodgate terpilih sebagai penandatanganan terburuk abad ke-21 oleh pengguna situs web harian olahraga terkemuka Spanyol, Marca, mengumpulkan 37,11% suara yang diberikan.

Setelah berpindah-pindah klub ke Tottenham Hotspur (2008-2011) dan Stoke City (2011-2012), Woodgate akhirnya memutuskan gantung sepatu setelah kontraknya berakhir di Middlesbrough (2012-2106).

Kini, mantan pemain berusia 41 tahun itu mencoba peruntungannya sebagai manajer. Dia sudah dua kali menjadi manajer, yaitu di Middlesbrough (2019-2020) dan AFC Bournemouth (2021).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya