LaLiga Turun Tangan, Messi Terancam Gagal Tinggalkan Barcelona
- Marca
VIVA – Kisruh yang terjadi antara Barcelona dengan Lionel Messi membuat operator sepakbola Spanyol, LaLiga, ikut turun tangan. Namun, keikutsertaan LaLiga dalam masalah ini justru membuat usaha Messi meninggalkan Camp Nou terancam gagal.
Sebab, LaLiga menganggap kubu Barca lah yang benar dalam masalah ini. Hal itu mereka tuangkan dalam rilis resmi yang dikeluarkan pada Minggu 30 Agustus 2020.
Dalam rilis tersebut, LaLiga menganggap kalau kontrak pemain asal Argentina itu yang berakhir pada 2021 tetap berjalan dan berlaku hingga saat ini. Sehingga, pemain 33 tahun tak bisa memutuskan kontrak secara sepihak.
Artinya, La Pulga tak bisa meninggalkan Camp Nou secara bebas transfer pada musim panas ini karena klausul istimewa yang dimilikinya sudah berakhir sejak 10 Juni lalu. Tepat di jadwal semula berakhirnya LaLiga musim 2019/20 sebelum bergeser ke Agustus akibat adanya pandemi virus corona COVID-19.
Klausul istimewa tersebut adalah Messi bisa mengakhiri kontraknya di Barcelona secara sepihak setiap setiap akhir musim kompetisi dengan catatan memberi tahu manajemen terlebih dahulu.
Berikut pernyataan resmi LaLiga terkait kisruh Messi dan Barcelona:
"Berkenaan dengan munculnya berbagai tafsir (yang beberapa di antaranya kontradiktif satu sama lain) yang muncul di media dalam beberapa hari terakhir soal situasi kontrak Messi dengan Barcelona, dan setelah memelajari lagi kontraknya, LaLiga merasa perlu mengklarifikasi lagi:
1. Kontrak yang berjalan saat ini masih berlaku dan terdapat klausul pelepasan yang berlaku jika Lionel Andres Messi memutuskan mengaktifkan penghentian kontrak secara sepihak lebih awal, sesuai dengan Pasal 16 Keputusan Kerajaan 1006/1985, 26 Juni, yang mengatur status tenaga kerja khusus atlet profesional.
2. Sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku dalam kasus ini, maka LaLiga tidak akan melanjutkan proses pencoretan sang pemain dari daftar pemain Federasi Sepakbola Spanyol kecuali klausul yang disebutkan telah dibayar."
Munculnya sikap resmi dari LaLiga membuat Messi hanya bisa meninggalkan Camp Nou jika ada tim yang menebus klausul pelepasannya yang senilai 700 juta euro atau setara Rp12 triliun.
Sebelumnya, Messi dilaporkan sudah mengajukan pemutusan kontrak ke Barca pada Selasa 25 Agustus 2020. Hal itulah yang akhirnya memunculkan polemik.
Sebab, kedua kubu berbeda pandangan mengenai tanggal berakhirnya kompetisi musim 2019/20. Messi mengklaim kompetisi musim lalu berakhir pada Agustus 2020 lantaran adanya pandemi virus corona COVID-19. Sementara, kubu Blaugrana tetap berpegang pada kesepakatan awal di mana kompetisi berakhir pada Juni.
Situasi tersebut membuat Barca menilai Messi sudah terlambat mengajukan permohonan untuk mengaktifkan klausul istimewanya. Namun, Messi bersikeras kalau klausul tersebut masih berlaku karena kompetisi baru berakhir di Agustus.
Pernyataan dari LaLiga juga dianggap sebagai salah satu cara menahan Messi tak meninggalkan Spanyol agar kompetisi LaLiga tetap memiliki pamor. Sebab, cuma tinggal ayah tiga anak itu yang menjadi daya tarik terbesar LaLiga setelah hengkangnya Cristiano Ronaldo.
Namun, kabar terbaru menyebutkan jika Messi sudah benar-benar muak dengan Barca. Dia bahkan tak mengikuti sesi tes COVID-19 yang diwajibkan klub pada Minggu 30 Agustus 2020. Tes tersebut dilakukan sebelum memulai latihan pramusim.
Itu berarti Messi dipastikan absen pada sesi latihan perdana bersama pelatih Ronald Koeman yang rencananya dimulai pada Senin 31 Agustus 2020.
Baca juga
Manfaatkan Kisruh, Striker Ini 'Ngelunjak' Minta Nomor Punggung Messi
Penggemar Tak Pilih Messi Sebagai Pemain Terbaik di Barcelona