Mulut Pedas Koeman yang Buat Messi Ingin Ceraikan Barca

Bintang Barcelona, Lionel Messi
Sumber :
  • Twitter: @BarcelonaUniversal

VIVA – Kabar bintang Barcelona, Lionel Messi yang ingin meninggalkan Camp Nou memasuki babak baru. Pemain asal Argentina ini tidak hanya menggertak soal niatnya pergi, buktinya dia dikabarkan mengirim surat 'cerai' untuk Blaugrana. 

Barcelona di Bawah Asuhan Hansi Flick Benar-benar Menggila, Lewandowski Paling Produktif

Ternyata mulut pedas pelatih baru Blaugrana, Ronald Koeman yang menjadi alasan kenapa Messi makin serius melangkahkan kakinya untuk pergi. Apa yang dikatakan Koeman?

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman.

Diagendakan Jadi Pengganti Seri Akhir MotoGP Valencia, Barcelona Juga Banjir

Dilansir AS, sebelum Messi mengirimkan surat cerai kepada Barca ada pertemuan antara Koeman dan Messi. Mereka melakukan pembicaraan serius empat mata. 

Dalam pertemuan tersebut Koeman mengeluarkan pernyataan tegas dan membuat La Pulga kesal dan meninggalkan pertemuan. 

Daftar 31 Peserta Piala Dunia Antarklub 2025, Ada Klubnya Messi dan Ronaldo?

"Tidak ada lagi keistimewaan di skuad Barcelona, itu sudah berakhir. Anda harus melakukan apapun untuk tim ini. Saya bukan orang yang fleksibel dan Anda harus melakukan itu untuk kepentingan tim," kata Koeman. 

Untuk diketahui, sejumlah klub diisukan tertarik untuk merekrut Messi jika benar hengkang. Mereka adalah raksasa Eropa, seperti Paris Saint Germain hingga Manchester City.

Didukung Suarez dan Puyol

Kabar ini membuat geger, tapi beberapa pihak mendukung keputusan Messi. Salah satunya legenda Barca, Carles Puyol. Dia memberikan komentar terkait keputusan Messi, dia bahkan kagum.

"Saya hormat dan kagum kepadamu Leo. Saya mendukung penuh keputusanmu," tulis Puyol di akun media sosial twitter pribadinya.

Begitu juga Suarez, dia menanggapi cuitan Puyol dengan memberikan emoticon tepuk tangan tanda dukungan. 

Baca juga: 

Suarez dan Puyol Dukung Messi Ceraikan Barca

Buntut Penyerangan di Yunani, Bek MU Dicoret dari Timnas Inggris?

Masih BerlanjutBenficaKalah Lagi di Final, 'Kutukan' 100 Tahun

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya