Jerat Uang dan Popularitas di Real Madrid
- eurosport
VIVA – Wesley Sneijder mengungkapkan bagaimana kehidupannya di luar lapangan telah merusak dan mengganggu performanya selama di Real Madrid. Ini tidak terlepas dari uang dan popularitas yang dia terima di sana.
"Saya saat itu masih muda dan saya suka kesuksesan serta jadi pusat perhatian. Saya terbiasa hidup seperti bintang," kata Sneijder dilansir Marca, Kamis 25 Juni 2020.
"Tapi hal buruk terjadi di sana. Bukan narkoba, tapi alkohol," lanjutnya.
Baca: Sneijder Bisa Samai Ronaldo dan Messi, tapi Pilih Tak Melakukannya
Mantan andalan Timnas Belanda tersebut gagal memaksimalkan potensinya saat berada di Real Madrid dari tahun 2007 hingga 2009. Gaji besar dan popularitas membutakan matanya hingga dia terlena.
"Anda dipuja sebagai bintang Real Madrid dan pergi ke jalan dengan menghabiskan ribuan euro. Saya bermain cukup baik, tetapi saya seharusnya bisa melakukannya lebih baik," katanya.
"Saya hanya bisa sendirian. Dan tanpa saya sadari, bahwa botol vodka telah menjadi sahabatku," lanjut mantan pemain Inter Milan tersebut.
Kehidupannya di luar lapangan hijau pun akhirnya sangat mempengaruhi permainannya. Alhasil, dia pun cuma bertahan dua musim di Real Madrid sebelum akhirnya dijual ke Inter Milan pada 2009.
"Secara fisik, saya dak menyadarinya. Saya bangun keesokan harinya seolah-olah tidak ada yang terjadi. Saya terus berlatih, tetapi malah semakin buruk dan kurang fokus," jelasnya.
"Saya berbohong pada diri sendiri dan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Saya berlindung pada kemampuan sepakbola saya. Tapi saya tenggelam secara fisik, saya kurang berlari," lanjutnya.
Baca juga:
Di Balik Keseksiannya, Istri Sneijder Punya Hati Mulia
Laga Perpisahan Wesley Sneijder di Timnas Belanda yang Penuh Haru
Eks Bintang Inter Milan dan Timnas Belanda Gantung Sepatu