Messi yang 'Berlari' Sendirian di Barcelona
- twitter.com/FCBarcelona
VIVA – Barcelona baru saja menelan pil pahit kala bertandang ke markas Real Madrid di Santiago Bernabeu dalam duel bertajuk El Clasico, Senin dini hari WIB, 2 Maret 2020. Pada laga dengan tensi tinggi itu, Blaugrana pulang dengan tangan hampa usai takluk 0-2.
Gol dari Vinicius Junior dan Mariano Diaz mengubur mimpi Barca untuk bisa mencuri poin di kandang kebanggaan sang rival abadi. Padahal, tim asal Catalan itu lebih banyak menguasai bola dengan catatan 56 persen.
Kekalahan ini juga membuat posisi Barca turun ke peringkat kedua. Sementara, Los Blancos yang naik ke puncak klasemen sementara LaLiga.
Tentu, yang paling disorot dari hasil ini adalah sang megabintang, Lionel Messi. Dia tak berkutik menghadapi rapatnya barisan pertahanan El Real.
Padahal, pemain asal Argentina itu merupakan motor dari permainan Barca. Terlebih sejak awal musim ini.
Kontribusinya sangat signifikan jika dibandingkan dengan penggawa Barca lainnya. Mengingat Luis Suarez sedang cedera dan Antoine Griezmann yang performanya tak kunjung membaik.
Dikutip Marca, Messi semakin menunjukkan jika dia adalah nyawa dari permainan Blaugrana sejak manajemen menunjuk Quique Setien. Total, sejak eks juru taktik Real Betis itu mengambil alih tampuk kepemimpinan di ruang ganti, Messi terlibat dalam lebih dari 70 persen gol yang diciptakan Barca.
Di bawah arahan Setien, pemain 32 tahun itu mencetak gol tunggal kemenangan kontra Granada, dua gol dan mencetak assists saat mengalahkan Leganes, mencetak dua assists saat jumpa Levante, tiga assists di laga versus Real Betis, berperan dalam gol kontra Getafe dan yang paling dahsyat, dia menorehkan quattrick kala menjamu Eibar di Camp Nou.
Namun, ketika dia tak berdaya, Barca seakan kehilangan arah untuk mencetak gol. Membuat Los Azulgranas gagal memenangkan pertandingan.
Fakta itu terlihat ketika Messi tak menciptakan gol atau assists saat berhadapan dengan Valencia, Athletic Bilbao, dan Real Madrid. Termasuk saat imbang 1-1 di kandang Napoli dalam duel leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Situasi tersebut menunjukkan jika Messi benar-benar "berlari" sendirian di Barca. Tak ada satu pun rekan setim, terutama di lini depan, yang mengimbangi permainannya ketika Luis Suarez absen. Bomber anyar, Martin Braithwaite, pun belum bisa nyetel dengan sang megabintang.
Diberi Peran Berbeda
Peran yang diberikan oleh Setien juga menjadi penyebab Messi tak bisa berbuat banyak untuk timnya. Pelatih 61 tahun itu menempatkan peraih enam trofi Ballon d'Or lebih ke dalam dari sebelumnya.
***
Posisinya kini lebih turun ke tengah lapangan demi menghidupkan lini tengah yang minim kreativitas dan kesulitan mengembangkan permainan.
Mengetahui fakta tersebut, tentu sangat mengenaskan bagi tim sekelas Barca yang dihuni sejumlah gelandang berkelas seperti Arturo Vidal, Sergio Busquets, Ivan Rakitic, hingga bintang muda Belanda, Frenkie de Jong.