Union Berlin: Klub yang Eksis Berkat Sumbangan Darah Pendukungnya
- bbc
"Jika tim kami mencetak gol, ada ledakan keriuhan dan emosi di dalam stadion," katanya.
"Presiden klub melintasi lapangan parkir sebagai fans biasa. Kami erat bersama. Oarng-orang tahu mereka disambut dengan apa yang mereka bawa—gagasan, karya tangan sendiri. Mereka tahu klub mengapresiasinya," imbuh Arbeit.
Seorang pendukung bernama Ingo Petz berkata: "Saya pergi ke Union karena ini adalah klub proletar. Orang-orang suka minum bir. Ada koneksi kuat antara pengendara motor dan orang-orang kenal satu sama lain.
"Emosi cadas ini, begitulah Union. Sepak bola adalah tempat terakhir kami bisa menikmati semua emosi ini dan Union merupakan sebuah tempat yang mempersilakan kami mendukung tim dengan sikap kreatif dan gaduh."
"Orang-orang di tengah masyarakat mencari tempat di mana mereka dihargai—bukan sebagai konsumen tapi sebagai manusia."
`Tembok harus runtuh` dan cerita pemberontakan lain
Nama Union Berlin disematkan pada 1966. Sekitar 60 tahun sebelumnya, klub tersebut memakai beragam nama.
Terlepas dari namanya, menurut Sweetman, klub tersebut senantiasa mengusung identitas "anti-penguasa".