Union Berlin: Klub yang Eksis Berkat Sumbangan Darah Pendukungnya
- bbc
"Para fans bahkan menyumbangkan darah. Di Jerman, pendonor darah dibayar. Uang yang mereka terima kemudian digunakan untuk menjaga agar klub ini tetap hidup."
Kata-kata yang dilontarkan wartawan sepak bola Jerman, Jacob Sweetman, itu menggambarkan pengorbanan para pendukung Union Berlin dalam perjalanan klub tersebut untuk menggapai momen bersejarah.
Mei lalu, Union Berlin menjadi klub pertama dari Berlin Timur yang mampu berkompetisi di Bundesliga – divisi utama sepak bola Jerman.
Pada Sabtu (02/11), mereka berhadapan dengan Hertha Berlin, yang berasal dari bagian barat ibu kota Jerman.
Laga itu terbilang historis karena belum pernah ada pertandingan Bundesliga antara klub dari Berlin Timur dan Berlin Barat. Bahkan, laga ini bisa disebut mustahil jika Tembok Berlin masih membelah kota tersebut.
Setelah Perang Dunia II, Jerman terbagi menjadi dua negara. Jerman Timur dikendalikan Uni Soviet yang komunis, sedangkan Jerman Barat dikuasai Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat.
Konsekuensinya, Berlin pun terbagi dua. Pada 1961, sebuah tembok dibangun untuk memisahkan kota sekaligus mencegah warga Berlin Timur yang dikendalikan Soviet kabur ke bagian barat. Tembok itu tidak dirubuhkan sampai 1989.
Meski Jerman telah bersatu sejak 1990, tim-tim dari eks Liga Jerman Timur belum ada yang sanggup berkompetisi di Bundesliga. Union Berlin yang pertama.