Gelandang Juventus Jadi Korban Rasis, UNESCO Angkat Bicara
- REUTERS/Alberto Lingria
VIVA – Gelandang Juventus, Blaise Matuidi, mendapat pengalaman tak menyenangkan saat berhadapan dengan Cagliari dalam lanjutan Serie A, Minggu dini hari WIB, 7 Januari 2018. Pemain internasional Prancis ini mendapat ejekan berbau rasial dari pendukung tuan rumah di Sardegna Arena.
Matuidi yang merasa terganggu sempat berbicara kepada wasit Giampaolo Calvarese. Mantan pemain Paris Saint-Germain ini menceritakan apa yang dirasakannya di Instagram.
(Baca juga: Gelandang Juventus Jadi Korban Rasisme di Markas Cagliari)
Kubu Cagliari akhirnya meminta maaf atas kejadian ini. Matuidi pun memaafkan tindakan fans tersebut. Salah satu organisasi PBB, UNESCO, ikut angkat bicara terkait insiden ini.
"Rasisme tak memiliki tempat di olahraga, di dalam dan di luar lapangan. Kami mengutuk dengan keras, penghinaan rasial yang diterima Blaise Matuidi, pemain Juventus dan timnas Prancis," demikian bunyi pernyataan bersama wakil UNESCO, Audrey Azoulay, dan Menteri Olahraga Prancis, Laura Flessel, seperti dilansir Football Italia.
UNESCO juga mengutuk seluruh tindakan rasisme di dunia olahraga yang jauh dari nilai-nilai toleransi. Tak ada tempat untuk kebencian dan juga diskriminasi.
"Kami tak dilahirkan rasis. Olahraga dan sepakbola yang disaksikan jutaan orang harus menjadi cara terbaik untuk mengajarkan toleransi," lanjut pernyataan tersebut.
Sejak 2014, UNESCO dan Juventus telah bekerja sama untuk memerangi rasisme. Salah satu artikel yang terkenal diterbitkan pada 2015 berjudul 'Warna kulit? Apa itu warna kulit?' (ase)