AC Milan, Juventus, dan Inter Milan Bersekongkol Ubah Aturan Serie A, Ada Apa?

Pemain AC Milan rayakan gol ke gawang Juventus
Sumber :
  • AP Photo/Antonio Calanni

Italia – Tiga klub raksasa Serie A, AC Milan, Juventus, dan Inter Milan sekongkol untuk melakukan perubahan aturan. Mereka melakukan ini dengan tujuan memangkas jumlah pertandingan yang dianggap menguras fisik pemain.

Parahnya Netizen Indonesia, Dusan Vlahovic Diserang Gara-gara Marah ke Jay Idzes

Chief Executive Officer (CEO) AC Milan, Juventus dan INter Milan dikabarkan bertemu di markas Federasi Sepakbola Italia (FIGC) pekan ini. Mereka bersiap melakukan pertemuan dengan Presiden FIGC, Gabriele Gravina.

Mengutip Daily Mail, pertemuan itu dimaksudkan membahas usulan dari ketiga raksasa Serie A untuk melakukan pemangkasan jumlah tim. Dari yang sekarang 20 peserta, menjadi 18.

Kapten Juventus Angkat Bicara soal Perselisihan Pemain dengan Suporter saat Lawan Venezia

Pemain Inter Milan Henrikh Mkhitaryan jebol gawang AC Milan

Photo :
  • AP Photo/Antonio Calanni

Gagasan ini sejatinya bukan isu baru. Pada 11 Maret 2023 pernah pula dimunculkan, akan tetapi mayoritas klub Serie A menolaknya. Mereka terlibat dalam perdebatan panjang dengan FIGC dan tak ditemui kata sepakat.

Jay Idzes Jebol Gawang Juventus! Golnya Nyaris Bawa Venezia Menang

Keinginan AC Milan, Juventus, dan Inter Milan rupanya disimpan. Kini mereka coba mengajukannya lagi, dengan tujuan meringankan jumlah pertandingan yang padat seperti sekarang.

Ketiga klub raksasa Serie A itu berpendapat, dengan dipangkasnya jumlah pertandingan dalam semusim, kualitas yang dihadirkan bakal menjadi lebih baik lagi.

FIGC sendiri merupakan pihak yang antusias dengan gagasan pemangkasan jumlah klub di Serie A. Bahkan Gabriele Gravina mengaku sebagai orang pertama yang mengajukan gagasan ini.

Pemain Inter Milan rayakan gol ke gawang Juventus

Photo :
  • AP Photo/Antonio Calanni

"Saya adalah orang pertama yang mengemukakan permasalahan ini dan mempresentasikan berbagai proyek, namun kesepakatan belum diikuti dengan tindakan," kata Gravina.

"Entah kami mengabaikan veto yang diterapkan oleh kepentingan pribadi untuk merancang model baru sepakbola Italia, atau saya meminta para delegasi untuk menghapus apa yang disebut nota kesepahaman yang menghalangi kami mengambil langkah nyata menuju reformasi yang luas dari sistem sepakbola," imbuhnya.

Serie A memulai kompetisi dengan jumlah 20 klub pada musim 2004/2005. Situasi yang sama terjadi di Premier League dan LaLiga. Namun tak semua kompetisi Eropa punya peserta sejumlah itu, Bundesliga dan Ligue 1 tetap pada jumlah 18.

Sepakbola Italia mencoba untuk kembali ke format lamanya. Pembahasan menjadi hangat, karena penolakan akan gagasan ini tak kalah kencangnya disuarakan klub-klub.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya