Mario Balotelli Sindir Ibrahimovic, Perang Kembali Dihidupkan
- Daily Mail
Turki – Mario Balotelli masih kesal kepada Zlatan Ibrahimovic yang membandingkannya dengan Rafael Leao. Sempat membalas melalui media sosial, kini Super Mario melanjutkan perang melalui media massa.
Dalam sebuah wawancara dengan TVPlay, Mario Balotelli bicara soal ketidaksenangannya dengan sikap Zlatan Ibrahimovic. Dia disebut telah menyia-nyiakan karier di usia yang masih muda.
Diakui oleh Balotelli, sampai sekarang dia bingung dengan Ibrahimovic mengapa menyerang tanpa alasan di publik. Bahkan dia menyebut serangan mantan pemain AC Milan itu sebagai tindakan bodoh.
"Saya tidak tahu mengapa dia menyerang saya tanpa alasan di depan umum. Saya setuju dengan dia tentang Rafael Leao, dia sangat jenius, tapi saya tidak mengerti apa yang dia maksud dengan 'Balotelli ada di tribun'," katanya.
"Dia mungkin lebih memilih Leao daripada saya, tapi serangannya agak bodoh. Dia menciptakan karakter ini di mana dia mengidentifikasi diri sebagai Tuhan. Kalau begitu, berdoalah kepadanya," imbuh Balotelli.
Saat membalas sindiran Ibrahimovic, melalui Instagram Balotelli mengunggah foto sedang memeluk trofi Liga Champions yang didapat bersama Inter Milan. Tak dipungkiri itu sebagai sindiran kepada Ibra.
Karena saat Inter Milan memenangkan gelar juara Liga Champions, Ibrahimovic sudah hijrah ke Barcelona. Dan sepanjang kariernya, belum pernah memenangkan kejuaraan tersebut.
Balotelli juga menegaskan tidak pernah merasa menyia-nyiakan karier seperti yang dikatakan oleh Ibrahimovic. Dia mengaku memang melakukan beberapa kesalahan, tapi itu tak lantas membuatnya patah semangat.
"Saya rasa saya tidak perlu bersembunyi karena karier. Saya masih membuat beberapa kesalahan, saya bisa saja mengelola bakat secara berbeda dan Ibrahimovic selalu mengatakan kepada saya, dia benar, tapi tidak tentang segalanya," ujar Balotelli.
"Mungkin saya akan memenangkan Ballon d'Or, saya bisa mengatakannya dengan mudah. Penyesalan saya ada tiga, meninggalkan Inter, Manchester City, dan Liverpool pada saat-saat itu."