Sanksi Dicabut, Romelu Lukaku Senang FIGC Serius Perangi Rasisme
- Fabio Ferrari/LaPresse via AP
VIVA Bola – Striker Inter Milan, Romelu Lukaku merasa senang dengan keseriusan Federasi Sepakbola Italia (FIGC) dalam memerangi rasisme. Berkat intervensi Presiden FIGC, Gabriele Gravina, sanksi Lukaku dicabut dan bisa tampil dalam leg 2 semifinal Coppa Italia melawan Juventus, 27 April 2023 mendatang.
Lukaku secara kontroversial diusir wasit Davide Massa di leg 1 semifinal Coppa Italia melawan Juventus, 5 April 2023. Hal tersebut tak lama usai Lukaku mencetak gol dari titik penalti di masa injury time, yang membuat kedudukan imbang 1-1. Wasit memberi Lukaku kartu kuning kedua. ini berarti Lukaku harus absen dalam pertemuan kedua melawan Bianconeri.
Wasit menganggap Lukaku membuat selebrasi provokatif. Pemain 29 tahun ini mengangkat jari ke mulut dan menutup telinganya. Padahal, itu dilakukan setelah Lukaku mendengar ejekan rasis dari sejumlah tribun di Allianz Stadium.
"Saya sangat senang dengan keputusan yang dibuat Presiden FIGC, yang menunjukkan kepekaan besar terhadap situasi ini. Saya percaya berkat intervensinya, keadilan telah ditegakkan," kata Lukaku dilansir situs resmi Inter.
"Ini mengirimkan pesan ke seluruh dunia olahraga dan dunia luar. Ini menunjukkan ada keinginan melawan rasisme," tegas pemain pinjaman dari Chelsea ini.
Inter mengajukan banding atas kartu merah sang pemain dan berharap agar Lukaku bisa tampil dalam leg 2 melawan Juventus di Giuseppe Meazza. Pengadilan Banding di Italia menolak banding dan awalnya Lukaku tetap harus menjalani sanksi.
Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC) Gabriele Gravina akhirnya turun tangan. Dia membatalkan sanksi terhadap Lukaku karena menganggap sang pemain merupakan korban dari rasisme.