Gebrakan Orang Terkaya Indonesia di Como, Gaet Henry dan Fabregas

Thierry Henry bergabung dengan Como 1907
Sumber :
  • instagram.com/comofootball

VIVA Bola –  Orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono terus membuat gebrakan sebagai pemilik klub Serie B, Como 1907. Pemilik Djarum Group tersebut mendatangkan pemain berlabel bintang.

Fabregas Dilirik Klub-klub Besar, Orang Kepecayaan Bos Djarum Angkat Bicara

Setelah memperkenalkan Cesc Fabregas sebagai pemain dan juga salah satu pemilik saham, ada lagi pemain bintang bergabung. Thierry Henry diperkenalkan bukan sebagai pemain, namun sebagai salah satu pemilik saham.

Henry diperkenalkan ke hadapan media bersama CEO Dennis Wise. Mantan kapten Arsenal ini mengaku senang mendapatkan kesempatan.

Takluk di Tangan AS Roma, Pelatih Klub Milik Bos Djarum Malah Merasa Jadi Pemenang
Claudio Ranieri Ramal Klub Milik Bos Djarum Tembus Papan Atas Serie A

"Ini merupakan babak baru dalam kehidupan saya. Saya tahu cinta sepakbola di sini. Orang-orang datang berkunjung ke kota ini," kata Henry dilansir BBC Sport.

"Orang-orang di Prancis atau Spanyol, mereka berbicara soal danau atau keindahan kota Como. Tapi, sekarang saatnya berbicara tentang klub," tegasnya.

Sementara itu, Wise tidak menjelaskan secara spesifik mengenai posisi Henry di Como. "Thierry adalah pemegang saham dan hanya itu yang bisa saya katakan. Kami ingin memahami pengalaman dan ide-idenya," kata Wise.

Setelah gantung sepatu pada 2015, Henry kini tercatat sebagai asisten pelatih Timnas Wales. Pria 45 tahun ini berjanji akan meluangkan banyak waktunya untuk Como.

Selain Henry dan Fabregas, Como juga baru saja mendatangkan Patrick Cutrone. Cutrone sempat tercatat sebagai pemain AC Milan dan Wolverhampton Wanderers.

Pemain Como 1907 merayakan gol ke gawang Fiorentina

Bos Djarum Tidak Salah Pilih, Diprediksi Bakal Cemerlang seperti Parma di Era 90an

Pelatih AS Roma, Claudio Ranieri memberi pujian kepada Cesc Fabregas yang kini menangani Como 1907.

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2025