Parah, Pelatih Verona Pandang Remeh Materi Pemain AC Milan

Selebrasi pemain AC Milan usai bobol gawang Empoli
Sumber :
  • Twitter: AC Milan

VIVA – AC Milan akan menghadapi Hellas Verona malam nanti, Minggu 8 Mei 2022. Kemenangan dibutuhkan untuk menjaga mereka tetap dalam jalur perburuan Scudetto.

Rafael Leao Belum Paham Kalau Berpotensi Menjadi Salah Satu Pemain Terbaik Dunia

Jelang laga di Stadion Marc Antonio Bentegodi itu, pelatih Verona, Igor Tudor melemparkan kalimat ambigu soal kekuatan Milan. Dia menyebut Rossoneri adalah tim dengan materi yang harusnya finis ketiga atau empat.

Dalam hal ini Tudor maksudnya memuji daya juang kubu Milan. Meski bukan dihuni banyak pemain bintang, namun mereka bisa membuktikan diri dengan menjadi calon juara.

Harapan Bek AC Milan untuk Sang Adik Eliano Reijnders: Timnas Indonesia dan Belanda Bertemu di Piala Dunia 2026

Hanya saya hal tersebut juga bisa dipandang berbeda. Tudor dianggap mengecilkan armada Milan secara individu.

"Ketika melihat skuad Milan, mereka cocoknya ada di posisi tiga atau empat. Jadi Stefano Pioli dan timnya telah menunjukkan sebuah pencapaian," kata Tudor.

Tijjani Reijnders Jadi Incaran Manchester City

"Mereka sudah ada di sana, menjadi penantang Scudetto dalam dua tahun belakangan," beber mantan pemin dan asisten pelatih Juventus itu dikutip Football Italia.

Pemain Hellas Verona merayakan gol ke gawang AC Milan

Photo :
  • instagram.com/hellasveronafc

Bagi Milan, jelas urusan mental menjadi tantangan utama menjelang duel dengan Verona. Sialnya, dalam sejarah mereka memiliki catatan kelam yang disebut dengan 'Fatal Verona'.

Dua kali sudah Milan mengubur ambisinya meraih gelar di kandang Verona.

Sayangnya, pada pertandingan pamungkas di kandang Verona, mereka takluk 3-5. Padahal sudah sempat unggul 3-1. Karena Lazio juga kalah dari Napoli, maka Juventus pun sukses merebut gelar kala itu.

Peristiwa kedua adalah pada 1990. Kala itu Milan ditangani Arigo Sacchi dan bermaterikan trio Belanda, Marco van Basten, Ruud Gullit, serta Frank Rijkard.

Juga memainkan laga terakhir, mereka malah kalah 1-2 setelah sempat unggul 1-0. Akhirnya status juara pun direbut oleh Napoli yang kala itu dipimpin oleh sang legenda Diego Maradona.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya