Eks Direktur Juventus Terseret Calciopoli Sebut Ancelotti Pengkhianat

Carlo Ancelotti.
Sumber :
  • www.evertonfc.com

VIVA – Mantan Direktur Juventus, Luciano Moggi menyebut Carlo Ancelotti sebagai seorang pengkhianat. Ini adalah buntut dari pengakuan Ancelotti terkait Calciopoli di Italia.

Ini Dia Pemain dan Pelatih Terbaik FIFA Pilihan Jay Idzes dan Shin Tae-yong

Pada 2006, Calciopoli, atau kecurangan dalam Serie A terkuak. Moggi dinyatakan bersalah dan dihukum berupa larangan terlibat dalam sepakbola seumur hidup.

Sejak saat itu Moggi menolak untuk disalakan. Dia terus berjuang untuk memulihkan nama baik, dan pada 2015 akhirnya dinyatakan bersih dari dua tuduhan oleh Mahkamah Agung Italia.

Daftar Lengkap Peraih Penghargaan The Best FIFA Football Awards 2024

Dalam sebuah wawancara dengan televisi Spanyol, Universo Valdano, Ancelotti menganggap terungkapnya Calciopoli amat bagus untuk membersihkan sepakbola.

Tapi kemudian ucapannya itu menyinggung Moggi. Dia bahkan menyebut pelatih Real Madrid tersebut sebagai pengkhianat.

Parahnya Netizen Indonesia, Dusan Vlahovic Diserang Gara-gara Marah ke Jay Idzes

Ancelotti pernah bekerja di bawah Moggi saat masih di Juventus pada 1999. Dikatakan oleh Moggi melalui tulisannya di surat kabar Libero, justru Ancelotti ada di dalam sepakbola kotor itu sendiri.

Luciano Moggi

Photo :
  • claudiocaprara

"Carlo yang terhormat, klaim Anda membuat saya berpikir bahwa Anda melupakan waktu Anda di Juventus dan tidak menyadari bahwa Anda juga melaporkan diri Anda sendiri. Anda adalah bagian dari 'sepakbola kotor' yang Anda nikmati karena itu membuat Anda tumbuh sebagai pelatih," tulis Moggi.

"Anda adalah bagian dari sepakbola itu juga ketika Juventus kehilangan gelar di Perugia. Anda adalah bagian sepakbola itu ketiga FIGC mengubah aturan satu pekan sebelum Juventus melawan Roma, memberi Giallorossi kesempatan untuk bermain dengan pemain ekstra Uni Eropa, Nakata, yang tidak diizinkan main sebelumnya."

"Dia juga menentukan karena dia mencetak gol penyeimbang yang memungkinkan Roma memenangkan gelar dan Anda sekali lagi finis sebagai runner up."

"Saat itu, Anda biasa datang ke kantor saya untuk mengadukan ketidakadilan yang dialami Juventus. Saya tidak mengerti mengapa Anda mengutuk perilaku ini sekarang, seperti pengkhianat yang memanfaatkan permainan kotor untuk tumbuh dan kemudian, dengan lampu dimatikan, mereka membuat pelapor, tapi hanya untuk dianggap sebagai orang berbuat baik."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya