Fakta Tragis, Juventus Bakal Sulit Finis di Empat Besar

Pertandingan Hellas Verona vs Juventus
Sumber :
  • twitter.com/juventusfcen

VIVA – Juventus kembali menelan pil pahit ketika ditumbangkan Hellas Verona dalam lanjutan Serie A, Sabtu 30 Oktober 2021. Secara mengejutkan, Bianconeri menyerah 1-2 dalam duel di Stadio Marc'Antonio Bentegodi.

Paul Pogba Bisa Ngomong Bahasa Indonesia Berkat IShowSpeed: Minggir Lu Miskin

Hasil ini jelas mengejutkan bagi tim sekelas Juventus. Mereka terus-menerus terpuruk dan belum terlihat tanda-tanda akan bangkit.

Tim asuhan Massimiliano Allegri sudah tak merasakan kemenangan di Serie A dalam tiga laga terakhirnya. Kali terakhir Si Nyonya Tua merasakan tiga poin saat menundukkan AS Roma. Itu pun dengan susah payah.

1 Poin yang Dibawa Juventus dari Markas Lille Sudah Cukup Membuat Motta Merasa Puas

Pertandingan Hellas Verona vs Juventus

Photo :
  • twitter.com/juventusfcen

Setelahnya, performa Paulo Dybala cs menurun. Bahkan, mereka sampai mencatatkan dua kekalahan beruntun kontra Sassuolo dan Hellas Verona serta harus terdampar di urutan delapan dengan koleksi 15 angka. Selisih 13 poin dari Napoli dan AC Milan sebagai pemuncak klasemen.

Juventus Mau Panggil Pulang, Pemainnya Masih Nyaman Jadi Pinjaman

Tren negatif ini membuat Juventus sudah merasakan empat kekalahan dari 11 laga perdananya musim ini. Situasi ini serupa dengan kampanye musim 1941/41, 1968/69, dan 1970-71.

Faktanya, pada ketiga musim tersebut, Juventus tak pernah bisa finis lebih tinggi dari posisi empat seperti dikutip Football Italia.

Pertandingan Zenit vs Juventus di Liga Champions.

Photo :
  • Twitter/@juventusfc

Sejatinya, ini bukanlah start terburuk Bianconeri. Sebab, mereka pernah merasakan empat kekalahan hanya dari 10 pekan pertama pada 1961/62 dan saat musim berjalan sembilan pekan pada 1938/39 dan 1987/88.

Dan yang paling parah, pengoleksi gelar Serie A terbanyak ini sempat meraih empat kekalahan dalam delapan pekan pertana pada 1948/49. Dan di musim itu, mereka bisa finis di posisi empat.

Kendati demikian, Juventus masih berpotensi untuk mengubah catatan negatif dalam sejarah. Pasalnya, situasi di tahun-tahun tersebut berbeda dengan saat ini.

Kala itu, Serie A masih memakai sistem dua poin untuk tim pemenang. Sedangkan, saat ini pemenang mendapatkan tiga angka.

Dalam hal ini, Allegri dituntut untuk bisa membangkitkan semangat juang Juventus demi kembali bersaing di papan atas. Dari awal, pelatih asal Italia itu dipulangkan lantaran memiliki rapor bagus pada periode pertamanya dengan membawa Bianconeri juara Serie A lima musim beruntun dan dua kali melangkah ke final Liga Champions.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya