Gantian Anak Bos Juventus Sikat Legenda Inter Milan
- mediacalcio
VIVA – Ulah legenda Inter Milan, Marco Materazzi, yang meledek wakil presiden Juventus, Pavel Nedved, membuat ceritanya semakin panjang. Sekarang giliran anak dari eks pemain timnas Ceko itu yang bicara.
Sebelumnya Materazzi cuapc-cuap di twitter. Dia mengomentari omongan Nedved soal sembilan Scudetto beruntun yang diraih Juventus.
Nedved bangga karena sampai sekarang emblem juara Serie A masih melekat di jersey 'Si Nyonya Tua'. Dia membandingkan dengan usia putranya yang sekarang masuk universitas.
"Yang membuat saya termotivasi adalah, kami menang sejak anak saya di sekolah menengah. Dan hari ini dia mulai belajar menyetir sendiri untuk pergi ke kampus, tapi emblem Scudetto masih menjadi milik Juventus," kata Nedved.
Omongan Nedved tersebut rupanya disambung Materazzi. Eks bek Timnas Italia itu meledek lewat cuitan di twitter.
"Pavel... kami harap dia bisa melihat Anda memenangkan Liga Champions sebelum menyelesaikan pendidikan," cuitnya dikutip Football Italia.
- Metro.co.uk
"Anak-anak saya sudah melihat kami memenangkan Liga Champions dan Piala Dunia Klub ketika mereka masih di taman kanak-kanak dan sekolah dasar," sambungnya.
Tidak senang ayahnya diserang Materazzi, Nedved Junior pun membalas. Lewat instastory dia gantian menyikat eks bek timnas Italia itu.
"Saya tidak tertarik dengan ucapan Materazzi. Sederhana, karena dia bicara masa lalu, kejadian yang sudah lewat 10 tahun meski memiliki nilai signifikan. Di sisi lain, kami bicara saat ini. Saya tidak paham merasa terlihat, padahal ayah saya hanya bicara kenyataan," tulisnya.
"Seseorang senang dengan memenangkan gelar 10 tahun sekali, sedangkan yang lain haus gelar setelah mendapatkan 18 trofi dalam 10 tahun. PS, ada bisa menjelaskan mengapa Piala Dunia 2006 tidak hubungannya dengan Inter?" lanjut Nedved Junior.Â
Parahnya Netizen Indonesia, Dusan Vlahovic Diserang Gara-gara Marah ke Jay Idzes
Netizen Indonesia kembali berulah. Kini, striker Juventus, Dusan Vlahovic menjadi sasaran jari-jari pedas warganet urutan terbawah dalam hal kesopanan di Asia Tenggara.
