Maurizio Sarri Enggak Bisa Kabur dari Keisengan Pemain Juventus
- twitter.com/juventusfcen
VIVA – Pesta perayaan juara Serie A 2019/2020 menjadi berbeda bagi Juventus. Karena mereka tidak merayakannya bersama para suporter seperti musim sebelumnya.
Pandemi virus corona membuat Serie A diterapkan tanpa penonton. Tentu akan menjadi hambar bagi para pemain jika tak mengekspresikan dirinya atas capaian baik ini.
(Baca juga: Siapa Bilang Melatih Juventus Sudah Pasti 'Auto Menang')
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri menjadi korban keisengan para pemain. Padahal sejak awal dia sudah mencoba lari dengan meninggalkan lapangan.
"Saya meninggalkan lapangan karena saya berusaha menghindari seember air yang terlempar ke saya. Tapi saya akhirnya tidak berhasil melarikan diri," kata Sarri, dikutip dari Football Italia.
Di ruang ganti, tak ada lagi kesempatan Sarri untuk lari dari keisengan para pemain. Dia hanya bisa pasrah ketika anak asuhnya melampiaskan kebahagiaan menjadi juara.
(Baca juga: Si Tua Maurizio Sarri dan Jalan Berliku Juventus)
Ini adalah gelar juara Serie A kesembilan secara beruntun bagi Juventus. Sarri memenangkannya di musim perdana setelah menggantikan Massimiliano Allegri.
Menariknya, ini adalah gelar juara Serie A pertama Juventus. Dia memecahkan rekor sebagai pelatih tertua yang memenangkannya di usia ke-61 tahun.