Siapa Bilang Melatih Juventus Sudah Pasti 'Auto Menang'
- twitter.com/juventusfcen
VIVA – Pelatih Juventus, Maurizio Sarri sedang bahagia betul, karena berhasil menyegel gelar juara Serie A 2019/2020. Namun, semua itu didapatkannya bukan dengan jalan yang mudah.
Sarri mengutarakan kesulitannya dalam membesut Juventus. Memiliki skuad yang diisi pemain berkualitas, juru taktik berusia 61 tahun harus berpikir keras menyatukannya.
(Baca juga: Si Tua Maurizio Sarri dan Jalan Berliku Juventus)
"Mereka kelas dunia, tapi tidak mudah untuk membuat mereka bekerja bersama dengan karakteristik masing-masing," ujar Sarri, dikutip dari Football Italia.
Meski menemui banyak rintangan dalam perjalanan di musim pertamanya melatih Juventus, Sarri akhirnya dapat memetik hasil positif. "Dengan banyak pekerjaan yang dilakukan, saya pikir kami telah berhasil."
Ada kesulitan dalam menerapkan taktik di setiap pertandingan. Sarri harus benar-benar mempertimbangkan karakter permainan setiap individu sebelum memutuskan skuad inti.
Salah satu contoh yang paling sering membuatnya bingung di awal-awal melatih Juventus adalah menduetkan Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.
(Baca juga: Fakta Ganasnya Juventus Usai Sabet Scudetto ke-9 Beruntun)
"Ada kesulitan taktis saat mencoba untuk mendapatkan semua pemain yang kuat ini untuk bekerja bersama. Itu bukan suatu yang bisa diterima begitu saja, seperti Dybala dan Ronaldo yang tidak benar-benar mulai bersama," tuturnya.
Dybala sempat menjadi pilihan kedua Sarri di awal musim. Bahkan ketika itu dia harus menghadapi isu striker asal Argentina itu mulai jengah dan ingin hengkang ke klub lain.
Pada akhirnya Sarri bisa menemukan solusi terbaik untuk tim. Lalu membawa Si Nyonya Tua memenangkan Serie A untuk sembilan kali secara beruntun.