Si Tua Maurizio Sarri dan Jalan Berliku Juventus
- juventus.com
VIVA – Juventus memastikan gelar juara Serie A 2019/2020 ketika baru memainkan 36 pertandingan. Raihan 83 poin mereka tak mungkin lagi bisa dikejar oleh para pesaing yang mengisi posisi empat besar di klasemen.
Ini adalah gelar kesembilan Juventus secara beruntun. Seolah menegaskan tim berjuluk Si Nyonya Tua tidak tersaingi lagi di kompetisi kasta tertinggi Italia.
(Baca juga: Fakta Ganasnya Juventus Usai Sabet Scudetto ke-9 Beruntun)
Pelatih Maurizio Sarri adalah orang yang paling berbahagia. Di musim pertamanya membesut Juventus, trofi juara sudah berhasil dipersembahkan.
"Anda tidak bisa langsung masuk ke klub yang telah menang selama delapan tahun beruntun dan coba melakukan perubahan. Itu sama sekali bukan hal yang cerdas," ujar Sarri, dikutip dari Football Italia.
Dia juga memecahkan rekor di Serie A dengan catatan pelatih tertua yang bisa membawa timnya juara. Saat ini usianya sudah 61 tahun.
Tidak mudah bagi Sarri untuk menjalani musim pertama bersama Juventus. Mereka sempat dapat perlawanan sengit dari tim-tim Serie A, bahkan di pekan sebelumnya dia mendapat kritik tajam usai kalah dari Udinese.
(Baca juga: Juventus Sabet Scudetto ke-9 Beruntun, Diwarnai Gagal Penalti Ronaldo)
"Saya memiliki perasaan yang sangat khusus selama ini. Sangat sulit untuk menang, dan menjadi semakin rumit untuk terus menang," tutur mantan manajer Chelsea itu.
Sarri merasa beruntung karena para pemain dalam tim besutannya tak pernah kehilangan motivasi untuk terus menjadi juara. Rasa lapar akan kemenangan selalu terlihat dari mereka.
"Ini jalan panjang, sukit, dan menegangkan. Para pemain layak mendapat banyak pujian karena mereka terus menemukan rasa lapar dan tekad mengejar kemenangan," katanya.