AC Milan Mengerikan, Juventus Lupa Caranya Menang

Bomber AC Milan, Zlatan Ibrahimovic rayakan gol bersama rekan-rekannya.
Sumber :
  • twitter.com/acmilan

VIVA – Bagai dua kutub yang berlawanan performa AC Milan dan Juventus belakangan ini. Milan kini menjelma jadi tim yang mengerikan, sedangkan Juventus lupacaranya menang. 

Parahnya Netizen Indonesia, Dusan Vlahovic Diserang Gara-gara Marah ke Jay Idzes

Dalam laga semalam, atau Kamis dini hari WIB,16 Juli 2020, Milan menggulung Parma 3-1 di San Siro. Kemenangan itu membuat mereka sudah tujuh pertandingan tidak terkalahkan.

Rinciannya, pasukan Stefano Pioli meraih lima kemenangan dan dua laga imbang. Yang lebih ganasnya, Milan mampu membuat Juventus menderita. Itu terjadi dalam laga pekan ke-31, Milan menghabisi Juventus 4-2.

Kapten Juventus Angkat Bicara soal Perselisihan Pemain dengan Suporter saat Lawan Venezia

Zlatan Ibrahimovic (AC Milan) dan Cristiano Ronaldo (Juventus).

Bukan cuma dari hasil pertandingan Milan yang mengerikan. Produktivitas mereka juga semakin meningkat menjadi 20 gol dalam tujuh laga terakhir. 

Jay Idzes Jebol Gawang Juventus! Golnya Nyaris Bawa Venezia Menang

Padahal, dalam tujuh laga sebelumnya pekan ke-20 sampai pekan ke-26, Zlatan Ibrahimovic cs cuma mencetak 10 gol. Kini, Milan bertengger di peringkat tujuh dengan 53 poin.

"Kami telah menunjukkan tanda-tanda yang baik bahkan sebelum lockdown, sekarang kami sedang menuai hadiah dari kerja keras bersama selama enam bulan," kata Pioli setelah laga kontra Parma.

Sebaliknya Juventus, sudah tiga pertandingan beruntun gagal meraih kemenangan. Terbaru, Cristiano Ronaldo cs diimbangi Sassuolo 3-3 di Mapei Stadium. Sebelumnya, I Bianconeri ditahan imbang Atalanta, dan dikalahkan Milan.

Juventus vs Sassuolo

Situasi ini menjadi alarm bagi Juventus. Pasalnya, poin mereka kini hanya berjarak tujuh angka dari Atalanta di peringkat kedua. Bahkan, andai Inter Milan menang melawan SPAL dini hari nanti, mereka akan berjarak enam poin dengan Inter.

Penampilan Juventus membuat sang pelatih Maurizio Sarri meradang. Dia mengkritik pemainnya yang tidak konsisten dari satu laga ke laga lainnya. "Seorang pelatih mengharapkan konsistensi dari timnya, itu adalah sesuatu yang kurang dari kami baik secara fisik maupun mental," kata Sarri.

"Kami memiliki beberapa momen yang sangat kuat dalam pertandingan dan beberapa momen kepasifan yang sulit dipahami," sambung pelatih 61 tahun tersebut. 

Baca Juga:

Mengerikan, Mike Tyson 'Resmi' Lawan Monster Laut di Laga Comeback
Setien Semprot Suarez karena Rela Gelar Barca Dirampas Real Madrid
Ternyata, Tarif Hana Hanifah Setara Gaji Ronaldo 1 Jam di Juventus

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya