Kisah Sedih Masa Kecil Alexis Sanchez

Penyerang Manchester United, Alexis Sanchez
Sumber :
  • Instagram/@alexis_officia1

VIVA – Bintang Inter Milan, Alexis Sanchez menjadi salah satu talenta sepakbola terbaik yang pernah dilahirkan di Chile. Seperti pemain dari Amerika Selatan lainnya, Sanchez juga diketahui berasal dari keluarga tidak mampu.

Timnas Indonesia Vs Jepang, Eks Bek Inter Milan Kenang Momen Bareng Erick Thohir, Udah Kangen dan Enggak Sabar Ketemu

Alexis Sanchez lahir dan besar di pusat industri Chile, Tocopilla. Terlahir dari keluarga tidak mampu, membuat dia bertekad untuk meraih sukses demi meningkatkan kualitas hidup keluarga, terutama ibunya.

Demi memenuhi kebutuhan keluarga, ibunda Sanchez yang ditinggal suaminya, terpaksa mengambil pekerjaan sebagai petugas kebersihan di sekolahnya dengan upah minim. Sesuatu yang cukup mengganggu Sanchez kecil.

Hasil Lengkap: MU Menang Telak, Barcelona Tumbang, Inter Milan Vs Napoli ....

"Ketika dia sedang bertugas membersihkan sekolah, saya bersembunyi. Karena saya tidak ingin melihatnya di sana," kata Alexis seperti dikutip dari Thesportster, Senin 30 Maret 2020. 

Sejak kecil, Sanchez juga bekerja mencuci mobil untuk mendatangkan penghasilan tambahan bagi keluarganya sambil merintis karier sebagai pesepakbola profesional. Beruntung dia akhirnya melakukan debut profesional di usia 16 tahun. 

Arsenal Merasa Diperlakukan dengan Buruk oleh Wasit di Markas Inter Milan

Rumah baru Alexis Sanchez di Manchester.

Hanya semusim memperkuat klub lokal Cobreloa, Sanchez mendapat tawaran dari klub Serie A, Udinese. Sempat dipinjamkan beberapa kali, nama Sanchez akhirnya mulai berkibar dari jadi andalan Udinese.

Selanjutnya, karier Sanchez mencuat. Dia beberapa kali pindah klub. Dari Barcelona (2011-2014), Arsenal (2014-2018) dan kini Manchester United (2018). Namun saat ini dia dipinjamkan ke Inter Milan.

Seperti dilansir Sportjoe, Sanchez saat ini mendapat gaji mencapai £490.000 perpekan (atau setara dengan Rp9,8 miliar). Nilai yang sangat fantastis dan lebih dari cukup untuk memperbaiki kualitas hidup keluarganya.

Dalam sebuah kesempatan, Sanchez mengakui, seandainya ia tidak menjadi pemain sepakbola, maka kemungkinan besar dia akan bekerja di tambang lokal. Seperti para pemuda lain di kotanya yang dikenal sebagai kota industri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya