Pelatih Italia Sebut Rasisme untuk Moise Kean Tidak Bisa Ditoleransi

Striker Juventus, Moise Kean.
Sumber :
  • /twitter.com/juventusfc

VIVA – Rasisme kembali terjadi di sepakbola Italia. Pemain muda Juventus, Moise Kean mengalaminya ketika Bianconeri mengalahkan Cagliari, Rabu, 3 April 2019. 

Hasil Lengkap: Juventus Tekuk AC Milan, Arsenal dan Barcelona Tertahan

Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, pun turut angkat suara soal rasisme yang menimpa Kean. Ia menyebutkan, rasisme tersebut tidak bisa ditoleransi. 

"Ini tidak bisa terjadi terus menerus. Ini butuh aksi nan tangguh," kata Mancini dikutip dari BBC. 

Sergio Conceicao Marah-marah di Laga Debut Bersama AC Milan: Saya Bukan Mencari ....

"Bahkan di Inggris, di mana mereka lebih terdepan dalam memerangi rasisme, hal-hal itu masih saja terjadi. Tetapi kita harus melakukan lebih baik lagi, untuk menghilangkan sama sekali," tambah mantan manajer Manchester City ini. 

Insiden rasisme terjadi setelah Kean mencetak gol ke gawang Cagliari. Pemain berusia 19 tahun tersebut kemudian melakukan selebrasi di depan tribun pendukung Cagliari, setelah itu ada teriakan yang bernada rasisme. 

Debut Manis Sergio Conceicao! AC Milan Libas Juventus dan Tantang Inter Milan di Final Supercoppa Italia

Usai pertandingan, kapten Juventus, Leonardo Bonucci, menyatakan, teriakan bernada rasisme itu bisa saja karena Kean melakukan selebarasi di depan pendukung Cagliari. Sayangnya kemudian komentar dari Bonucci disalahpahami.  

Soal perayaan tersebut, Mancini memiliki pendapat tersendiri. 

"Kean adalah anak emas. Mungkin lain kali ia tidak akan melakukannya. Saya pikir ia tertekan," jelas Mancini. (one)

Bek Manchester United, Matthijs de Ligt

Beratnya Tekanan Jadi Pemain Manchester United, Juventus Lewat!

Tekanan menjadi pemain Manchester United itu berat. Begitulah yang dirasakan oleh Matthijs de Ligt sekarang ini.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2025