Mantan Manajer Inggris Tak Tergiur Gaji Tinggi di China

Mantan manajer timnas Inggris, Sam Allardyce.
Sumber :
  • Reuters / Lee Smith

VIVA.co.id – Tidak selamanya kekuatan uang dapat menarik seseorang untuk berkarier di Liga Super China. Salah satu orang yang menolak adalah Mantan manajer Timnas Inggris, Sam Allardyce. 

Bek Liverpool Amat Buruk dalam Bertahan

Allardyce mengakui, sebelum ia menerima tawaran dari Crystal Palace, dia menolak kesempatan untuk menangani sebuah klub di China. Alasan Allardyce menolak adalah, karena ia ingin menjadi manajer di Premier League. 

"Apakah saya mendapatkan tawaran? Ya saya dapat. Tapi saya memilih tinggal, meski saya sebenarnya bisa saja pergi. China telah memutuskan untuk menjadi kekuatan sepakbola, dengan cara membeli pemain terbaik dengan bayaran yang tinggi," kata Allardyce dikutip dari Foxsport. 

Timnas Inggris Harus Coba Rekrut Pep Guardiola

Klub Liga Super China baru saja mendatangkan dua pemain bintang. Carlos Tevez (Shanghai Shenhua) dan Oscar (Shanghai SIPG). Bahkan, Tevez menjadi pemain dengan gaji tertinggi di dunia, Rp10,23 miliar per pekan. 

Allardyce mengakui, ia mengkhawatirkan masa depan dari Premier League. Sebab, klub dari Liga Super China terus berburu pemain, atau pun manajer dengan tawaran uang yang fantastis. 

Ketika Grealish Kehilangan Rp10 Juta Akibat Tendangan Bebas Trent Alexander-Arnold

"Uang berbicara. Jika kita kehilangan pemain top di Premier League, liga Inggris akan menderita. Kami tidak ingin kehilangan Gareth Bale, atau pun Cristiano Ronaldo. Namun, dunia sepakbola saat ini bisa membuat mereka segera meninggalkan klubnya. Yang dapat kita lakukan adalah dengan mendorong pemain muda dengan bakat yang luar biasa untuk bermain," jelas Allardyce. (asp)

Thomas Tuchel

Thomas Tuchel Pelatih Timnas Inggris, Kritik Pedas Mengiringi

Thomas Tuchel resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Inggris pada Rabu malam WIB 16 Oktober 2024. Akan tetapi, dia baru akan mulai bekerja pada Januari 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024