Sebegini Buruknya Inter Milan di Mata Shaqiri
- Reuters / Carl Recine
VIVA.co.id – Pemain Stoke City, Xherdan Shaqiri, menceritakan pengalamannya saat masih berseragam Inter Milan. Bukan pengalaman baik dan berharga yang didapat, Inter justru meninggalkan kesan buruk di mata pemain asal Swiss ini.
Shaqiri bergabung ke Inter dari Bayern Munich pada Januari 2015. Namun dia hanya semusim berseragam La Beneamata sebelum akhirnya memilih Stoke.
"Di musim panas, saya mendapatkan tawaran dari Liverpool dan Atletico Madrid. Saya memilih Liverpool, Brendan Rodgers memanggil saya sebelum Piala Dunia, tapi Bayern menghentikan komunikasi," kata Shaqiri, dikutip Football Italia.
"Saya ingin meninggalkan Bayern, tapi direktur klub menjanjikan perubahan, di mana saya akan mendapat waktu bermain lebih, tapi saya tak mendapat itu," ujarnya.
Inter pun mendapatkan jasanya. Tapi, kedatangan Shaqiri di Inter mendapat sambutan yang kurang mengenakkan.
"Inter? Mereka menjanjikan revolusi klub. Tapi perlakuan mereka benar-benar gila. Keamanan mereka hampir mencekik saya karena terjadi keributan dan dia kehilangan kendali," ucap Shaqiri.
"Tapi saya tidak memiliki masalah dengan Roberto Mancini, seperti dengan Pep Guardiola, yang tidak memiliki susunan pemain tetap dan gemar rotasi. Di Italia tidak ada rumput bagus, cuaca di sana bagus, tapi rumput terlalu tinggi. Sepakbola Italia terlalu lambat, penuh taktik, saya sulit mengeksplor kemampuan saya," kisah Shaqiri.
Baginya, kehidupa di Stoke jauh lebih bagus dari segala aspek. "Apa bedanya dengan Stoke? insfrastruktur Inter sangat kacau untuk klub sebesar Inter. Mereka tidak bisa menemukan cara untuk berinvestasi di infrastruktur," ucapnya.
"Gizi, pemulihan fisik pemain, analisis kinerja, variasi dalam pelatihan, Saya menemukannya di Inggris, semua lebih profesional. Di Inggris, sering hujan deras, tapi kami masih bisa berlatih di atas rumput buatan yang diurus dengan baik setiap hari," katanya.