Bunga Merah Menempel di Kostum Premier League, Apa Artinya?
- Action Images via Reuters / Andrew Boyers
VIVA.co.id – Mungkin banyak yang bertanya apakah arti dari bunga kecil berwarna merah yang terlihat di kostum pemain Premier League tiap pertengahan November. Adakah yang tahu cerita awalnya?
Bunga berwarna merah itu adalah gambaran dari bunga poppy, yang merupakan simbol mengenang para veteran perang selama Perang Dunia. Inggris sudah memperingatinya dengan "Remembrance Day" sejak 1921.
Menurut Wikipedia, bunga poppy pertama kali terinspirasi dari puisi karya Letnan Kolonel, John McCrae, yang berjulul "In Flanders Fields."
Judul puisi tersebut merupakan tempat banyak dikuburkannya tentara Amerika yang tewas pada Perang Dunia I (1914-18). Lapangan Flanders berada di daerah Belgia.
Mengapa bunga poppy? Yang menjadi inspirasi McCrae adalah, bunga poppy tumbuh subur di kawasan kuburan massal tersebut. Mengingatkannya pada jasa rekan-rekannya.
Puisi itu akhirnya dimuat dalam sebuah majalah Inggris. Setelah itu, simbol bunga poppy banyak diadopsi kelompok veteran perang di Kerajaan Inggris.
Sampai akhirnya pin/bros berbentuk bunga poppy dijualbelikan oleh Royal British Legion (RBL), sebagai bentuk amal untuk para veteran perang. Bunga poppy ini digunakan selama dua pekan sebelum 11 November.
Di Premier League, tradisi yang biasa disebut "Remembrance" ini sudah harus dilakukan sejak 2012. Seluruh klub akan ikut menyumbang ke veteran perang, karena seluruh kostum akan dilelang.
Klub Premier League pertama yang menggunakan bunga poppy ini di kostum mereka adalah Leicester City pada 2003, sebelum disusul beberapa klub sampai 2010. Barulah pada 2012 kostum dengan persiapan khusus dibuat.
Tetapi, ada hal menarik dalam dua tahun terakhir. Setelah James McClean enggan menggunakan bunga poppy tersebut. Menurut pemain West Bromwich Albion itu, simbol tersebut bukan hanya untuk menghormati korban perang dunia kedua.
"Itu menggambarkan semua konflik yang melibatkan Inggris Raya. Karena saya lahir dari Derry (Republik Irlandia), saya tidak bisa memakai sesuatu yang mewakilkan hal tersebut," tutur McLean pada Mirror.
"Kalau hanya demi korban perang dunia kedua, saya pasti akan menggunakannya tiap hari tiap tahun," lanjut pemain yang sempat mendapatkan ancaman pembunuhan karena aksinya tersebut.
(ren)