Cara Kerja Mancini Seperti Diktator

Roberto Mancini
Sumber :
  • REUTERS/Phil Noble

VIVAbola - Manajer Manchester City, Roberto Mancini, dikenal sebagai pelatih yang keras. Namun, cara kerja ini justru selalu menghasilkan prestasi baik di ManCity maupun klub-klub lamanya.

Mancini melatih The Citizens sejak 2009 lalu. Ia berhasil menyumbangkan tiga gelar bergengsi. Meski sukses, namun Mancini selalu mendapatkan kritik terutama karena cara kerjanya.

Ia keras kepala dan selalu merasa paling benar. Selain itu, ia juga kurang peka dengan kehidupan pemainnya. Ia hanya peduli pada apa yang terjadi di lapangan. Setiap pemain harus menuruti perintahnya dan ini adalah harga mati.

"Mancini tidak tertarik jadi teman dari para pemainnya. Ia bahkan tak peduli jika mereka membencinya," ucap sumber dalam ManCity kepada Mirror.

"Dia cuma ingin pemainnya melakukan apa yang ia perintahkan baik ketika di lapangan dan tempat latihan. Mancini seperti banyak manajer Italia lainnya percaya bahwa pelatih harus menjadi diktator ketika melakukan pendekatan kepada pemainnya."

Ruang ganti ManCity sempat memanas setelah kekalahan dari Ajax Amsterdam di Liga Champions. Para pemain kecewa dengan keputusan Mancini yang tiga kali mengubah formasi di laga itu. Meski demikian, Mancini bersikeras kalau pemainnya harus beradaptasi dengan strategi yang ia terapkan.

"Mancini tidak akan mundur dari masalah jika ia merasa masalah itu memojokkan posisinya. Beberapa pemain tidak menyukai gayanya, tapi Mancini memiliki banyak trofi untuk menunjukkan cara kerjanya sukses. Metode seperti ini juga berhasil untuk Sir Alex Ferguson di Manchester United."

Menurut Mirror, Mancini ingin melakukan pertemuan dengan bos ManCity, Khaldoon Al Mubarak dan Wakil Presisen, Ferran Soriano. Ia ingin meminta dukungan penuh mengenai otoritasnya terhadap pemainnya. (sj)

Yaya Toure Akhirnya Menyerah, Minta Agennya Diam