Wawancara dengan Media Inggris, Ole Romeny Sebut Dirinya Pemain Depan Serbabisa

Penyerang Oxford United, Ole Romeny
Sumber :
  • oufc.co.uk

Inggris, VIVA – Ole Romeny sedang ramai jadi bahan perbincangan setelah menjalani debutnya bersama Oxford United dalam lanjutan Divisi Championship melawan Stoke City pada Sabtu 25 Januari 2025. Dia memang jadi pemain pengganti dalam laga tersebut, tapi ada satu peluangnya yang kemudian jadi sorotan.

Timnas Indonesia Dipantau Calon Pemain Naturalisasi

Ole Romeny yang baru masuk ke dalam lapangan pada menit 79 mendapatkan momentum untuk melepaskan tendangan dari sudut sempit. Sayang bola hasil tendangannya masih membentur tiang gawang Stoke City.

Penampilan calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia ini memang sudah ditunggu oleh penggemar Oxford United. Karena dia datang pada awal tahun ini dan disebut-sebut memiliki harga transfer tertinggi dalam sejarah klub saat didatangkan dari FC Utrecht.

3 Pemain Keturunan Siap Sumpah WNI, Ada Jairo Riedewald?

Dalam wawancara dengan Oxford Mail, Romeny membeberkan posisi bermain yang disukainya. Dari sini terlihat betapa ambisiusnya pemain berusia 24 tahun untuk bisa menjadi pencetak gol bagi tim yang dibela.

"Saya pemain yang suka menguasai bola, tetapi yang terpenting, saya ingin mencetak gol, masuk ke kotak penalti, membuat perbedaan, dan menjadi pemain penting bagi tim," kata Ole Romeny.

Kasta Kedua Kompetisi Inggris di Mata Ole Romeny

Beroperasi di lini depan, fokus Romeny dalam bermain adalah bagaimana membuat timnya bisa dalam posisi menguntungkan untuk mencetak gol ke gawang lawan.

"Saya suka menguasai bola dan membawa kreativitas. Tanpa bola, saya suka masuk ke ruang dan menjadi pemain yang berbahaya," tutur Romeny.

Romeny juga berbicara tentang posisi favoritnya dalam bermain. Ada beberapa yang disebutnya, dan itu menyiratkan penegasan dia adalah pemain serbabisa di lini depan.

“Preferensi saya selalu pada segitiga antara sayap kiri, penyerang, dan pemain nomor 10. Saya suka berada di area tersebut," ujar Romeny.

“Di Utrecht, saya memainkan hampir semua posisi di sayap kanan. Itu bukan posisi ideal saya, tetapi saya juga bisa bermain di sayap kanan dan masuk ke kotak penalti, serta menjadi berbahaya," imbuhnya.

“Ada empat posisi yang bisa saya mainkan, tetapi saya lebih suka pada situasi segitiga di kiri, tengah, dan penyerang. Di mana pun pelatih membutuhkan saya, saya akan berada di sana.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya