Eks Pelatih Timnas Inggris Beber Kegagalan Juergen Klopp di Liverpool

Bek Liverpool Trent-Alexander Arnold
Sumber :
  • AP Photo/Jon Super

Inggris – Mantan pelatih Timnas Inggris, Sam Allardyce membeberkan salah satu kegagalan Juergen Klopp selama menangani Liverpool, yakni soal Trent Alexander-Arnold. Juru taktik asal Jerman itu dianggap tak bisa memaksimalkan potensi sang pemain.

Federico Chiesa Jadi Cadangan di Liverpool, Bakat Berkualitas Timnas Italia Jadi Sia-sia

Allardyce berbicara soal ini ketika diminta analisanya mengenai skuad Timnas Inggris di EURO 2024. Nama Alexander-Arnold yang dia sebut harusnya bisa lebih baik lagi secara performa.

Dari pengamatannya, Alexander-Arnold adalah bek sayap kanan yang kurang maksimal dalam urusan bertahan. Dia melihat ini sebagai bentuk kegagalan Klopp.

Manajer Liverpool Sampaikan Kabar Buruk untuk Sang Kiper

Tidak solidnya pemain berusia 25 tahun itu dalam membantu pertahanan tim terlihat jelas ketika Liverpool sedang dilanda badai cedera. Alexander-Arnold seringkali jadi lubang di lini belakang.

"Titik terlemah Trent Alexander-Arnold adalah pertahanannya," kata Sam Allardyce saat berbicara di podcast No Tippy Tappy Football.

Hasil Lengkap Liga Champions: Real Madrid Dibantai AC Milan, Man City Hancur Lebur

Manajer Timnas Inggris, Sam Allardyce (kanan)

Photo :
  • Twitter/@England

"Sulit dipahami bahwa Juergen Klopp sudah lama di Liverpool dan kita masih belum melihat pertahannya membaik. Ketika Liverpool mengalami masa sulit karena cedera, dia lebih terekspos dari sebelumnya," imbuhnya.

Secara kualitas, Allardyce tak memungkiri sosok Alexander-Arnold sangat luar biasa. Sebagai bek sayap, dia memiliki kualitas operan jarak jauh yang bagus.

"Dia pemain yang fantastis dan dia brilian saat menguasai bola. Dia bisa mengumpan sejauh 60 yard seperti halnya pemain lain yang bisa mengumpan sejauh 20 yard. Sehebat itulah umpannya," tutur Allardyce.

Kualitas itulah yang kemudian membuatnya banjir pujian ketika Liverpool sedang bagus-bagusnya. Namun ketika situasi tak menguntungkan karena banyak pemain belakang andalan The Reds absen, baru terlihat betapa rapuhnya Alexander-Arnold dalam bertahan.

"Dalam periode tiga tahun saat Liverpool memenangkan Premier League dan Liga Champions, dia hampir tak pernah harus bertahan, jadi bagian permainannya itu tidak pernah benar-benar terekspos sampai mereka mengalami banyak cedera dan mulai kalah dalam pertandingan," ujarnya.

"Dia dibantai karena pertahanannya, tetapi tampaknya dia telah mengatasinya karena dia juga bisa bermain di lini tengah."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya