Cara Tuchel Dekati Kane Bikin Bos Tottenham Hotspur Marah

Pemain Tottenham Hotspur Harry Kane rayakan gol
Sumber :
  • Zac Goodwin/PA via AP

Inggris – Bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy marah setelah mengetahui cara pelatih Bayern Munich, Thomas Tuchel mendekati Harry Kane. Ada komunikasi pribadi yang dilakukan.

Bos Persib Sebut Frets Butuan Bakal Gabung di Putaran Kedua

Mengutip Bild, Tuchel berbicara berdua dengan Kane membahas masa depannya. Pria asal Jerman itu berusaha untuk membawa andalan Spurs ke Bayern di bursa transfer musim panas ini.

Bagi Levy, apa yang dilakukan Tuchel itu tidaklah etis. Jika tertarik, harusnya ada pembicaraan resmi yang dilakukan antarmanajemen tim.

Buru Bek Muda, Persib Bandung Berencana Bawa Pulang Pemain Ini

Pelatih Bayern Munich, Thomas Tuchel

Photo :
  • ANTARA/AFP/CHRISTOF STACHE

Tottenham Hotspur memang sudah berniat melepas Harry Kane. Namun, mereka tak mau membiarkan penyerang Timnas Inggris itu pindah ke klub Premier League.

Hasil Lengkap Liga Champions: Man City Buang Keunggulan 3 Gol, Bayern Bekuk PSG, Arsenal Menang Telak

Namun cara yang ditempuh Tuchel itu membuat Levy marah. Karena bisa jadi ada pembicaraan yang akan membuat Tottenham berada dalam posisi dirugikan.

Kane sendiri awalnya tak ingin keluar dari Inggris andai harus meninggalkan Tottenham. Melihat situasi yang ada sekarang, dia memilih untuk mengubah sikap.

Pemain Tottenham Hotspur, Harry Kane

Photo :
  • AP Photo/Kin Cheung

Datang Bayern yang ingin membawanya keluar dari Tottenham. Pilihan yang bagus baginya, karena musim depan akan bermain di Liga Champions dan berpeluang menjadi juara.

Gelar juara Liga Champions adalah salah satu target dalam karier penyerang berusia 29 tahun tersebut. Mencari tim baru yang bisa menopang ambisinya adalah prioritas utama.

Di musim lalu, Harry Kane tampil dalam 49 pertandingan di semua kompetisi bersama Tottenham. Sumbangannya adalah 32 gol dan lima assist.

Dari jumlah gol tersebut, 30 di antaranya dicetak Kane di Premier League. Sayang Tottenham cuma finis di urutan kedelapan klasemen pada akhir musim dan membuat mereka gagal mentas di kompetisi Eropa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya