Erik ten Hag Usia 13 Tahun, Diskusi dengan Johan Cruyff di Televisi
- AP Photo/Peter Dejong
VIVA Bola – Erik ten Hag naik namanya setelah membawa Ajax Amsterdam bermain apik. Berkat capaian itu, kemudian Manchester United meminangnya di awal musim ini.
Sosok ten Hag sebagai manajer amat menarik. Dia memiliki pemikiran yang baik dalam meramu taktik, sehingga bisa membawa tim asuhan tampil solid.
Bakatnya menjadi juru taktik sudah terlihat sejak masih berusia 13 tahun. Sport Bible menampilkan bagaimana dia hadir dalam sebuah acara televisi dan berdiskusi dengan Johan Cruyff.
Momen itu terjadi pada 1984, setahun sebelum Cruyff memulai karier pelatih bersama Ajax. Dia hadir untuk berbicara dengan beberapa pemain usia muda, termasuk ten Hag.
Cruyff yang memiliki rekam jejak mendapat Ballon d'Or sebanyak tiga kali itu bertanya kepada anak-anak terkait dengan metode latihan. Di mana seorang pelatih berteriak kepada pemain muda.
"Tapi itu sering terjadi kan, seorang pelatih berteriak. Atau apakah itu tidak terjadi pada kalian," kata Cruyff.
Ten Hag kemudian memberi jawaban yang untuk anak usia 13 tahun itu mengejutkan. Dia berbicara mengenai perbedaan usia muda dan pemain profesional.
"Saya pikir Anda harus berhati-hati agar Anda tidak terlalu banyak berteriak kepada pemain muda, karena Anda dapat mematahkan pemain," jawab ten Hag.
"Tapi, di level yang lebih tinggi, seperti di tim utama Ajax, Anda harus bisa mengatakan sesuatu tentang itu. Orang-orang itu berlatih hampir setiap hari dalam sepekan. Jika mereka terus melakukan kesalahan yang sama, Anda seharusnya bisa menghadapi mereka."
Penerus Gagasan Cruyff
Setelah menjadi pelatih, ten Hag dianggap sebagai penerus gagasan Total Football Cruyff. Tiga gelar juara Eredivisie menjadi capaiannya bersama Ajax.
Ten Hag tak memungkiri jika Cruyff adalah sosok yang menginspirasinya dalam melatih. Bahkan di kantornya, banyak terpajang foto mantan pemain Barcelona tersebut.
"Ada alasan mengapa saya memiliki foto-foto Cruyff di kantor. Menang itu penting, tapi Anda ingin menang dengan gaya tertentu," ujar ten Hag dalam wawancara dengan NOS Sports.
"Anda harus menang dengan sepakbola yang atraktif karena Anda bermain sepakbola untuk orang banyak. Johan Cruyff masih berjalan di sekitar sini, Anda bisa merasakan DNA-nya."