Premier League Tolak Aturan FIFA Perihal Injury Time Lebih Lama

ilustrasi tambahan waktu di Piala Dunia 2022
Sumber :
  • twitter @DeadlineDayLive

VIVA Bola – Tambahan waktu atau injury time di Piala Dunia 2022 bisa dibilang cukup panjang. Wasit berada di bawah instruksi FIFA untuk menghentikan waktu untuk perayaan gol atau pemain yang cedera sehingga perpanjangan waktu menjadi lebih lama. 

Mees Hilgers Ungkap Kabar Baik untuk Timnas Indonesia

Bahkan tambahan waktu ketika Inggris melawan Iran sampai lebih dari 20 menit yang sebagian disebabkan oleh cedera kiper Iran, Alireza Beiranvand. Sementara babak kedua final memiliki delapan menit tambahan waktu sebelum Argentina akhirnya menang melalui adu penalti. 

Dilansir dari Mirror, tambahan waktu di empat laga pertama Piala Dunia 2022 jika diakumulasikan sepanjang 64 menit. Ketua komite wasit FIFA Pierluigi Collina menjelaskan langkah tersebut. 

Timnas Indonesia Catatkan Fakta Mengejutkan di Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pemain Timnas Iran, Alireza Beiranvand dan Majid Hosseini bertabrakan

Photo :
  • AP Photo/Hassan Ammar

“Kami ingin menghindari pertandingan pada 42, 43, 44 menit dari waktu efektif. Jadi waktu pergantian pemain, penalti, perayaan, perawatan medis, atau tentu saja VAR, harus dikompensasi,” katanya. 

Timnas Indonesia Curi Poin di Arab Saudi Jadi Tanda Prediksi Gus Dur Segera Terwujud?

Namun Premier League dikabarkan tidak akan mengikuti jejak FIFA soal aturan penghentian waktu bermain. Sebaliknya, mereka akan mempertahankan aturannya sendiri. 

Sebelumnya, mantan wakil ketua Arsenal, David Dein, mendesak Collina untuk menetapkan pertambahan waktu yang sama ke Premier League. 

“Saya sedang dalam kampanye mendorong permainan tentang pengaturan waktu murni. Butuh 10 detik untuk mencetak gol,” tutur Dein. 

Selain itu, benturan yang dialami Beiranvand dalam lnggris vs Iran dapat menimbulkan tindakan baru yakni adanya usulan pergantian pemain akibat goncangan keras.

Tindakan ini digagas dalam rangka melindungi cedera kepala yang serius bagi para pemain. Langkah tersebut memungkinkan petugas media membawa pemain yang cedera keluar lapangan dan masuk ke ruang ganti untuk memeriksa kondisinya lalu pemain pengganti sementara diizinkan bermain. 

Jika pemain bisa kembali berlaga, pemain pengganti dapat kembali ke bangku cadangan. Ide ini muncul sebagai tanggapan atas serangkaian efek buruk karena benturan yang dialami para pesepakbola.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya