Mikel Arteta Diserang Mantan Pemain Arsenal
VIVA Bola – Mikel Arteta diserang mantan pemainnya di Arsenal, Bernd Leno. Ini terkait dengan keputusan sang juru taktik dalam menentukan siapa kiper utama dalam skuad berjuluk The Gunners.
Leno akhirnya memilih hijrah ke Fulham. Padahal sebelum kedatangan Aaron Ramsdale ke Arsenal, dia selalu jadi pilihan utama dalam tim.
Leno kemudian bertutur mengenai di balik keputusan Arteta dalam memilih kiper nomor satu. Dia tak sungkan menyebut ada faktor politik di dalamnya.
"Saya menyadari ini bukan soal kinerja atau kualitas. Saya tahu bahwa saya akhirnya harus pergi," kata Leno, dikutip dari BILD.
Karena itulah kemudian Leno memilih untuk pergi meninggalkan Arsenal. Kiper berusia 30 tahun itu kemudian dapat Fulham yang juga berlaga di Premier League.
Leno tak mau lagi memikirkan hal tersebut. Kisah pahitnya bersama Arsenal coba dilupakan dan dia ingin fokus ke penampilan terbaik agar dapat tempat di Timnas Jerman.
"Yang paling penting bagi saya adalah menemukan ritme permainan saya lagi. Saya ingin fokus kembali ke tim nasional," tuturnya.
Empat tahun membela Arsenal, Leno telah bermain dalam 125 pertandingan di semua kompetisi. Di musim lalu jadi paling buruk baginya karena cuma tampil dalam delapan laga.
Jawaban Mikel Arteta
Mendengar pernyataan dari mantan pemainnya tersebut, Arteta mengaku sangat terkejut. Karena dia sama sekali tak menyangka ada pemikiran seperti itu.
Juru taktik asal Spanyol tersebut bahkan kebingungan dalam mendefinisikan kata politik yang dimaksud oleh Leno.
"Saya sangat terkejut. Saya tidak tahu apakah dia berbicara politik ketika dia memulai setiap pertandingan, atau politik ketika dia tidak bermain. Saya benar-benar terkejut tentang itu," ujar Arteta.
Leno memiliki kesempatan untuk unjuk kemampuan ketika Fulham menghadapi Arsenal di Premier League dua pekan lalu. Sayang pada akhirnya, tim yang dia bela harus mengakui keunggulan dari mantan tim.
Fulham sempat unggul lebih dulu pada menit 56 melalui gol Aleksandar Mitrovic. Tapi kemudian gawang Leno kebobolan dua kali oleh Martin Odegaard dan Gabriel Magalhaes.