Terbuang ke Klub Prancis, Bailly Ungkap Tradisi Buruk di MU
- Instagram/@ericbailly24
VIVA – Eric Bailly mengklaim dirinya diperlakukan tidak adil saat di Manchester United. Dia menyebut klub tersebut lebih menyukai pemain Inggris. Alhasil, dirinya kini terlempar ke Marseille dengan status pinjaman pada musim panas ini.
Bek tengah asal Pantai Gading tersebut telah membuat 113 penampilan untuk MU. Tetapi dia meyakini bakal mendapat kesempatan bermain lebih banyak lagi jika tidak ada perlakuan tidak adil yang dia terima di MU.
"MU seharusnya menghindari memprioritaskan pemain Inggris dan memberi semua pemain kesempatan. MU harus mendorong persaingan di ruang ganti, tak hanya memperhatikan beberapa pemain saja," kata Bailly dilansir Soccernet, Rabu 7 September 2022.
“Saya selalu merasa bahwa pemain Nasional (Inggris) lebih diprioritaskan. Beberapa pemain menganggap bakal selalu menjadi starter, dan itu melemahkan tim. Itu tidak terjadi di Chelsea atau klub besar Premier League lainnya," lanjutnya.
Bailly berharap kedatangan Erik Ten Hag sebagai manajer MU bakal mengubah tradisi buruk di sana. "Untungnya Ten Hag memiliki karakter yang kuat dan saya harap dia bisa melakukannya dengan mengubah dinamika itu," jelasnya.
Bailly mengatakan dia telah memilih untuk pergi ke Marseille untuk mendapatkan kesemapatan bermain setelah kedatangan Ten Hag sebagai manajer. Pemain bek tengah itu hanya tampil empat kali di Premier League musim lalu.
"Saya bertemu Ten Hag pada akhir musim lalu saat dia datang untuk meneken kontrak. Saya sudah mengepak barang-barang karena niat saya adalah pergi, tetapi dia mengatakan bahwa dia ingin saya bertahan dan akan memberikan kesempatan bermain untuk semua pemain."
"Saya setuju untuk melakukan tur musim panas dengan MU. Dan dia menepati janjinya. Tetapi saya tidak ingin bermain sesekali. Saya ingin melakukannya setiap pekan dan merasa penting. Saya ingin mendapatkan kepercayaan diri saya kembali," jelas Bailly.