Erik Ten Hag, Manajer yang Mirip-mirip Guardiola
- Instagram/@afcajax
VIVA – Manchester United resmi mengumumkan Erik Ten Hag sebagai manajer baru mereka pada Kamis sore WIB 21 April 2022. Siapa sih Ten Hag, dan bagaimana perjalanan kariernya di dunia sepakbola?
Manchester United mencoba peruntungan dengan mendatangkan manajer baru. Sang juru taktik yang sebelumnya menakhodai klub Belanda, Ajax Amsterdam ini memberikan harapan baru publik Old Trafford untuk memperbaiki performa The Red Devils di musim depan.
Ten Hag menggantikan peran Ralf Rangnick dan akan bertugas di musim 2022/2023 mendatang. Dia menandatangani kontrak tiga tahun hingga 2025 dan dalam klausulnya terdapat opsi perpanjangan kontrak 1 tahun.
"MU mengumumkan penunjukkan Ten Hag sebagai manajer. Saat ini sedang dalam pengurusan visa dan akan memulai pekerjaan dari akhir musim ini sampai Juni 2025," tulis keterangan pihak MU.
"Juga ada opsi perpanjangan untuk tahun berikutnya," lanjutnya.
Erik Ten Hag lahir di Haaksbergen Belanda pada 2 Februari 1970. Kariernya di dunia sepakbola bermula dan banyak dihabiskan di negeri Tulip.
Mengawali karier sebagai pesepakbola di tahun 1089, Ten Hag yang berposisi sebagai bek tengah bergabung dengan FC Twente. Satu tahun dia bermain di sana dengan 14 caps.
Dia sering berpindah-pindah klub sejak saat itu. Beberapa klub Belanda yang pernah disinggahinya adalah De Graafschapp, Ultrecht dan kembali ke Twente kemudian pensiun di tahun 2002 lalu.
Setelah gantung sepatu, Ten Hag tak berencana keluar dari dunia sepakbola. Dia lanjut mengembangkan pengetahuannya di dunia sepakbola sebagai seorang pelatih.
Tahun 2012, karier pertamanya sebagai pelatih dimulai. Klub Go Ahead Eagles jadi klub yang diasuh Ten Hag.
Setahun berselang, dia dipercaya menangani Bayern Munich II dimana saat itu Pep Guardiola jadi pelatih utama The Bavarian. Banyak ilmu yang diserap Ten Hag dari Guardiola, bahkan bisa dibilang Ten Hag merupakan anak didik dari Pep.
Ten Hag mengakui banyak hal yang sudah diserap dari Guardiola dan diterapkan di klub yang dilatihnya.
"Banyak yang saya pelajari dari Pep Guardiola, filosofinya luar biasa ketika dia terapkan di Barcelona, Bayern dan kini di Manchester City. Gaya permainan menyerang dan atraktif yang membuatnya memenangkan banyak hal, dan konsep tersebut yang saya terapkan di Ajax," kata Ten Hag, dilansir Marca.
Usai dari Jerman, pria berkepala plontos itu pulang ke Belanda. Utrecht jadi tim yang diasuhnya sampai kemudian Ajax meminangnya di tahun 2017.
Dan petualangan luar biasa terjadi setelah itu, bersama Ajax Ten Hag berhasil memenangkan sejumlah trofi bergengsi seperti 2 gelar Eredivisie, 2 gelar KNVB hingga 1 Johan Cruyff Shield.
Bahkan di Eropa dia berbicara banyak dengan membawa Ajax sampai menyentuh semifinal Liga Champions musim 2018/2019. Dengan permainan atraktif serta kombinasi antar lini yang mirip-mirip dengan skema permaina Guardiola membuat raksasa-raksasa Eropa seperti Juventus dan Real Madrid menjadi korban.