Berusaha Damaikan Rusia-Ukraina, Roman Abramovich Keracunan

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich
Sumber :
  • AP Photo/Martin Meissner, File

VIVA – Kabar buruk menghampiri pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Miliarder asal Rusia ini diduga keracunan usai berusaha menjadi fasilitator perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Dilansir Team Talk, Abramovich menghadiri pertemuan di Kyiv, Ukraina di awal bulan Maret 2022 ini. Usai pertemuan tersebut, Abramovich dan dua orang negosiator perdamaian Ukraina mengalami keracunan.

Gejala yang dialami Abramovich cukup menghawatirkan. Matanya merah, rasa kesakitan yang terus-menerus, sampai kulit mengelupas di bagian wajah dan tangan.

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Beruntung, kondisi Abramomich kini mulai membaik. Dia masih belum menyerah untuk mendamaikan Ukraina dan Rusia yang masih terlibat perang.

Berupaya Jual Chelsea
Sosok Abramovich kini dalam sorotan. Dia terpaksa menjual Chelsea karena sanksi yang diberikan oleh Pemerintah Inggris.

Puluhan Tewas, Rusia Bom Kota Timur Ukraina dengan Rudal Balistik Antarbenua

Namun, Departemen Keuangan Inggris harus menyetujui lisensi baru untuk penjualan Chelsea. Selain itu, hasil dari penjualan Chelsea juga tidak boleh menghasilkan keuntungan untuk Abramovich.

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich.

Photo :
  • Evening Standard

Abramovich telah memiliki Chelsea sejak 2003 tetapi menjual klub tersebut pada 2 Maret 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Pemerintah Inggris memberikan sanksi kepada Abramovich pada hari Kamis 10 Maret 2022, di tengah hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Padahal, taipan berdarah Rusia-Israel itu selalu membantahnya.

Sejumlah pihak telah menyatakan minat untuk membeli Chelsea dan pemerintah Inggris kini telah mengonfirmasi bahwa mereka tetap mengizinkan penjualan, tapi dengan pengawasan ketat.

"Kami sekarang berbicara dengan Chelsea Football Club dan percakapan itu akan berlanjut. Ini akan menjadi bagian dari diskusi itu, persyaratan lisensi khusus apa pun yang diberikan untuk memungkinkan penjualan apa pun untuk dilanjutkan," kata juru bicara kantor Perdana Menteri Inggris, seperti dikutip Independent.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya