Buah Manis Kegagalan Penalti Bukayo Saka di Euro 2020

Pemain Arsenal, Alexandre Lacazette dan Bukayo Saka, merayakan gol.
Sumber :
  • Twitter/@Arsenal

VIVA – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, merasa kegagalan Bukayo Saka mengeksekusi penalti di final Euro 2020 melawan Timnas Italia menjadi hal yang baik bagi kelanjutan karier sepakbolanya. Terbukti, dia kini makin berkembang bersama Arsenal.

Loyalitas Saka kepada Timnas Inggris Diragukan, Arteta Kasih Pembelaan

Final Euro 2020 harus diakhiri dengan adu penalti setelah Timnas Inggris dan Italia hanya bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Saka menjadi penendang terakhir The Three Lions di mana hasil dari tendangan pemain yang kala itu masih berusia 19 tahun sangat menentukan bagi timnya.

Sial, dia gagal menunaikan tugasnya. Pasukan Gareth Southgate pun terpaksa menyerahkan gelar juara kepada Gli Azzurri usai kalah 2-3.

Pep Guardiola Akui Harapan Manchester City Pertahankan Gelar Premier League Sudah Sirna, Jika...

Selepas pertandingan, Saka pun menerima banyak kecaman dan serangan rasisme. Namun, muncul berbagai kalangan juga yang mendukungnya.

Manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate, sedang menenangkan Bukayo Saka.

Photo :
  • Independent
Ruud van Nistelrooy Pamit dengan Gemilang, Bikin MU Lupa Rasanya Kalah

Kondisi tersebut dikhawatirkan akan menyerang kesehatan mental sang pemain. Apalagi, dia masih berusia sangat muda sehingga ditakutkan membuat performanya merosot.

Nyatanya, kegagalan tersebut justru menempa mental Saka dan membuatnya semakin dewasa. Dia justru menampilkan peningkatan performa yang tajam di atas lapangan.

Tengok saja aksinya saat Arsenal menghajar Watford pada akhir pekan lalu. Dia menjadi sosok penting yang menorehkan satu gol dan satu assist.

Bagi Arteta, itu menjadi bukti bahwa kegagalan Saka justru menjadi berkah yang membangun karakter dan menguatkan mentalnya untuk jadi semakin berkembang bersama Arsenal.

Bek Arsenal, Bukayo Saka rayakan gol.

Photo :
  • twitter.com/premierleague

"Saya rasa Bukayo memiliki pengalaman di musim panas yang tak dimiliki banyak pemain dan saya rasa itu sangat bagus bagi kariernya karena dunia sepakbola menunjukkan betapa mereka menyukainya dan menghormatinya," kata manajer asal Spanyol dikutip The Sun.

"Saya pikir itu adalah salah satu dorongan yang besar baginya untuk menyadari ketika saat-saat sulit akan ada orang-orang yang memberinya dukungan dan klub akan melakukan hal yang sama dengan rekan setimnya," tambah dia.

Arsenal selanjutnya akan menghadapi Leicester City pada lanjutan Premier League, Minggu (13/3) sebelum berjumpa Liverpool pada Kamis (17/3) dini hari WIB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya