Abramovich Terpaksa Jual Chelsea, Bos Newcastle: Tidak Adil
- The Guardian
VIVA – Roman Abramovich memutuskan menjual Chelsea. Langkah tersebut sebagai imbas dari konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Sejak pekan lalu Rusia melancarkan invasi kepada Ukraina. Tindakan yang membuat negara beruang merah dikenai sanksi oleh berbagai pihak.
Atas hal itu Abramovich pun terkana imbas. Banyak sikap anti Rusia dari pemerintah serta publik Inggris yang ujung-ujungnya memaksa sang taipan mengambil langkah penting. Apalagi sejumlah pihak menuding dia punya kedekatan dengan presiden Rusia, Vladimir Putin.
Walau demikian, masih ada yang membela Abramovich. Contohnya bos Newcastle United, Amanda Staveley.
Menurut wanita yang berperan penting dalam penguasaan hak kepemilikan Newcastle kepada konsorsium Arab Saudi itu, Abramovich sudah diperlakukan tidak adil. Dia menjadi korban dari isu goepolitik.
"Saya sedih bahwa seseorang harus kehilangan klubnya, karena dihubungkan dengan orang lain. Saya melihat ini tidak adil," kata Amanda.
Sementara dari Abramovich mencuatkan sebuah ide menarik, dia berjanji untuk menyumbangkan setiap hasil bersih dari penjualan klub untuk membantu para korban perang di Ukraina.
"Penjualan klub tidak akan dilakukan secara cepat, tetapi akan mengikuti proses hukum. Saya tidak akan meminta pinjaman untuk dilunasi," lanjutnya.
"Ini bukan tentang bisnis atau uang bagi saya, tetapi tentang hasrat murni untuk permainan dan klub. Selain itu, saya telah menginstruksikan tim saya untuk mendirikan yayasan amal di mana semua hasil penjualan akan disumbangkan," jelasnya.