Thomas Tuchel Tak Menyesal Mainkan Kepa Arrizabalaga

Chelsea dalam final Piala Liga Inggris
Sumber :
  • twitter.com/Carabao_Cup

VIVA – Chelsea harus gigit jari dalam final Piala Liga Inggris 2021/2022. Mereka takluk dari Liverpool dalam pertandingan yang dilangsungkan di Wembley Stadium, Minggu malam WIB 27 Februari 2022.

Greg Nwokolo Murka ke Pemain Indonesia saat Melawan Chelsea, Kenapa?

Sejak menit awal pertandingan, Chelsea mengambil inisiatif mendominasi jalannya pertandingan. Tapi kemudian Liverpool bisa meladeni permainan skuad asuhan Thomas Tuchel.

Beberapa peluang terus tercipta sepanjang 90 menit, namun gol yang dinanti tak kunjung hadir. Duel Chelsea vs Liverpool dilanjutkan ke babak tambahan.

Liverpool Waspadai Leicester City Era Ruud van Nistelrooy

Pada menit 98, Chelsea berhasil membobol gawang Liverpool lewat Romelu Lukaku. Namun video assistant referee (VAR) menunjukkan telah terjadi offside lebih dulu.

Karena sampai masuk menit 120 tak kunjung ada gol, Tuchel memilih untuk memainkan Kepa Arrizabalaga. Edouard Mendy ditarik keluar.

5 Momen Terbaik di Boxing Day Premier League, Nomor 3 Legend Banget

Tuchel menyiratkan Kepa lebih baik dalam urusan membendung penalti lawan ketimbang Mendy. Namun keputusan tersebut tidak membuahkan hasil manis.

Chelsea vs Liverpool di final Piala Liga Inggris

Photo :
  • twitter.com/LFC

11 eksekutor Liverpool berhasil menjebol gawang Kepa pada babak adu penalti tersebut. Kiper asal Spanyol itu kemudian dipercaya jadi eksekutor ke-11 Chelsea, dan bola hasil tendangannya melambung tinggi.

Usai pertandingan, Tuchel mendapat pertanyaan soal keputusannya menarik Mendy dan memainkan Kepa. Juru taktik asal Jerman itu menegaskan tidak ada penyesalan terkait hal tersebut.

"Sepakbola bisa menjadi pemainan yang brilian dan itu adalah permainan yang brilian. Jangan khawatir dan tidak ada penyesalan," kata Tuchel, dikutip dari Tribal Football.

Tuchel menegaskan, dalam pengambilan keputusan, dia selalu memiliki pertimbangan. Dan Kepa menjadi kiper yang lebih baik dalam urusan membendung penalti lawan.

"Kami pernah melakukannya dengan Kepa. Dia sedikit lebih baik dalam penyelamatan penalti, dan itulah mengapa saya membuat keputusan," tutur Tuchel.

"Tidak biasa 11 pemain perlu menembak, dan Kepa mengambilnya agak terlalu cepat. Kadang hal ini dapat berbalik melawan Anda, tapi Anda membuat keputusan itu ketika memang diperlukan," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya