Invasi Rusia ke Ukraina, Roman Abramovich Resmi Tak Lagi Urus Chelsea
- Evening Standard
VIVA – Bos Chelsea, Roman Abramovich mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya telah menyerahkan kepengurusan klub kepada yayasan amal tim berjuluk The Blues tersebut.
Abramovich menjadi pemilik Chelsea sejak tahun 2003. Namun, taipan asal Rusia tersebut mendapat kecaman usai invasi militer negaranya ke Ukraina.
Rusia mendeklarasikan perang dengan Ukraina. Di bawah perintah presiden Vladimir Putin, Rusia telah melakukan serangan militer ke sejumlah wilayah di Ukraina.
Abramovich yang punya hubungan harmonis dengan pemerintah Rusia juga terkena imbasnya. Banyak yang mendesak agar Abramovich segera meninggalkan Chelsea.
Abramovich pada akhirnya membuat pengumuman sehari sebelum Chelsea menghadapi Liverpool di final Piala Carabao. Dia menyerahkan kepengurusan klub kepada yayasan amal klub.
"Selama hampir 20 tahun kepemilikan saya di Chelsea FC, saya selalu memandang peran saya sebagai penjaga klub, yang tugasnya adalah memastikan bahwa kami sukses seperti hari ini, serta membangun masa depan, sementara juga memainkan peran positif dalam komunitas kami," bunyi pernyataan Abramovich di situs resmi Chelsea.
"Saya selalu mengambil keputusan dengan kepentingan terbaik klub. Saya tetap berkomitmen pada nilai-nilai ini. Itulah sebabnya saya hari ini memberikan amanat kepada yayasan amal Chelsea untuk mengurus dan merawat Chelsea FC."
"Saya percaya bahwa saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan Klub, pemain, staf, dan penggemar," tegas sosok berusia 55 tahun tersebut.
Abramovich mulai berkiprah di sepakbola Inggris sejak 2003. Kala itu, dia mengambil alih Chelsea dari pemilik sebelumnya Ken Bates.
Di bawah kepemimpinannya, Chelsea telah menjadi salah satu klub yang cukup disegani. Mereka mampu meraih sejumlah gelar baik di pentas domestik maupun Eropa.
Chelsea berhasil memenangkan lima gelar Premier League. Bukan hanya itu saja, The Blues juga mampu mengangkat dua trofi Liga Champions dan dua Liga Europa.