Chelsea Pasrah Dicaci sebagai Imbas Serangan Rusia ke Ukraina
- Sky sport
VIVA – Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina berimbas kepada Chelsea. Diketahui pemilik The Blues, Roman Abramovich, merupakan salah satu orang terkaya di negeri Beruang Putih dan diyakini punya hubungan dekat dengan Presiden Vladimir Putin.
Anggota perlemen Inggris, Chris Bryant, baru-baru ini bersuara soal Abramovich. Dia mewacanakan untuk membatasi aset dari sang taipan di negeri Ratu Elizabeth, termasuk dalam hal kepemilikan Chelsea.
Namun imbasnya bukan berhenti di sana. Karena dimiliki oleh orang asal Rusia, Chelsea pun diyakini akan menjadi sasaran kritik publik, terlebih pada Minggu besok 27 Februari 2022, mereka akan turun di final Piala Liga melawan Liverpool.
Kondisi yang sangat disadari oleh manajer Thomas Tuchel. Dia pun hanya bisa pasrah, meski berusaha menjelaskan kalau mereka sebagai tim menolak terlibat atau membahas urusan yang tidak ada kaitan dengan sepakbola.
"Itu mengganggu dan mencemaskan kami. Saya paham dengan kritik kepada klub dan kami yang mewakili. Kami tidak bisa lepas sepenuhnya," kata Tuchel.
"Mungkin orang-orang bisa memahami saya sebagai pelatih, dan pemain sebagai pemain, kami tidak memiliki pemahaman apa yang tengah terjadi dan sejauh mana pemilik terlibat dalam hal ini, kami merasa tidak bertanggung jawab dengan itu sama. Perang di Eropa tidak pernah terpikirkan dalam benak saya," katanya lagi dikutip Metro.co.uk.
Abramovich sendiri menjadi pemilik Chelsea sejak 2003. Dia bisa dikatakan sebagai memimpin paling sukses dalam sejarah klub.
Banyak yang sudah dipersembahkan Abramovich bagi Chelsea. Termasuk di antaranya dua gelar Liga Champions.