Loyalitas Tanpa Batas Christian Eriksen
- Brentford
VIVA – Christian Eriksen mengungkapkan alasannya kembali ke sepakbola dan bergabung dengan klub Premier League, Brentford.
Eriksen mengalami serangan jantung saat membela Denmark di EURO 2020 musim panas lalu.
Dia kemudian dipasangi implan cardioverter-defibrillator untuk mengobati masalah irama jantung abnormal yang berbahaya
Eriksen yang saat itu berstatus pemain Inter Milan, harus menerima kenyataan bahwa kontraknya diputus pada 31 Desember 2021 lantaran aturan Serie A.
Setelah itu, Eriksen berlatih dengan tim masa kecilnya, Odense dan tim muda Ajax untuk meningkatkan kebugarannya.
Eriksen akhirnya mendapatkan kontrak dari pendatang baru Premier League, Brentford pada hari terakhir jendela transfer Januari setelah menjalani tes medis yang panjang.
Kini, untuk pertama kalinya Eriksen berbicara ke publik. Dia mengungkapkan alasannya mengapa memilih gabung Brentford dan menolak tawaran dari klub lain.
"Saya berbicara dengan Thomas Frank (manajer Brentford) beberapa kali. Saya memiliki firasat yang bagus, [Brentford] di London, untuk keluarga saya, ini adalah tempat yang bagus," kata Eriksen di laman resmi tim.
"Mereka bermain di Premier League, bagi saya untuk empat atau lima bulan ke depan [saya bisa] naik ke level dan menunjukkan siapa saya sebagai pemain sepakbola," sambungnya.
Loyalitas Seorang Christian Eriksen
Eriksen semangat untuk kembal. Bahkan jika dia sebelumnya memberi tahu istrinya Sabrina bahwa dia mungkin pensiun.
"Bahkan dengan kondisi ini, tidak ada batasan," ucap Eriksen dalam wawancara dengan media klub Brentford dilansir dari Marca, Selasa 8 Februari 2022.
"Anda bisa lari maraton, berenang menyelam dalam-dalam atau apa pun. Itu tergantung pada diagnosis dan bagaimana perasaan Anda tentangnya.
Saya memberi tahu Sabrina bahwa saya akan pensiun, tetapi juga untuk tidak terkejut jika dalam beberapa hari saya akan berubah pikiran jika semuanya baik-baik saja. Untungnya, tidak apa-apa," tambahnya.
Meski tak bisa kembali ke Italia, namun ini adalah hal yang patut disyukuri. “Bagi saya, normal adalah kembali bermain di Italia, tetapi saya tidak diizinkan melakukan ini," paparnya.
"Jadi yang normal harus berubah. Kami memiliki kesempatan untuk kembali ke kehidupan normal di Brentford," kata dia.