Premier League Dikuasai Pihak Asing
- Evening Standard
VIVA – Pembelian Newcastle United oleh Arab Saudi menggemparkan dunia. Karena dengan pengambil alihan ini, The Magpies digadang-gadang bakal jadi klub kaya raya.
Ini sekaligus menegaskan Premier League adalah industri yang menggiurkan bagi investor dunia. Mereka berani menggelontorkan uang banyak karena yakin investasi bakal kembali dan juga menguntungkan.
Mengutip Marca, dengan adanya pembelian Newcastle United oleh Dana Investasi Publik Negara Arab Saudi, total ada 15 klub Premier League dikuasai pihak asing. Ini yang menggambarkan betapa klub-klub di sana memiliki potensi bagus dari aspek bisnis.
Arsenal, Burnley, Liverpool, dan Manchester United adalah tim yang juga dikuasai pihak asing asal Amerika Serikat. Saham Aston Villa sebesar 50 persen juga dikuasai Amerika Serikat, dan sisanya milik orang Mesir.
Ada juga 10 persen saham dari Amerika Serikat di West Ham United. Tapi secara mayoritas, tim berjuluk The Hammers dimiliki oleh pengusaha lokal.
Tim lainnya, seperti Everton dikuasai oleh investor Iran. Southampton dan Wolverhampton Wanderers ada di bawah investor China.
Investor asal Italia ada di dalam Watford dan Leeds United. Sedangkan Leicester City menjadi milik investor dari Thailand.
Kedatangan investor asal luar negeri tak lepas dari langkah Roman Abramovich saat membeli Chelsea. Pengusaha asal Rusia itulah yang kemudian membuka mata investor lain.
Yang paling fenomenal tentunya pembelian Manchester City oleh konsorsium Uni Emirat Arab. Mereka menjadikan The Citizens sebagai tim bertabur bintang dan bisa menjadi juara Premier League.
Menariknya, bukan cuma investor asing saja yang ada di Premier League. Di kursi manajer, dari 20 klub yang turut serta, 16 di antaranya ditangani orang asing.
Bahkan jika merujuk tim enam besar yang biasa menguasai Premier League, tidak ada satu pun memiliki manajer asli Inggris. Ini tentu saja menjadi ironi, karena mereka seolah malah tersingkirkan di rumah sendiri.