Penyesalan Gennaro Gattuso Usai Gagal Latih Tottenham Hotspur
- twitter.com/sscnapoli
VIVA – Gennaro Gattuso menegaskan, kegagalannya menjadi manajer baru Tottenham Hotspur lebih menyakitkan ketimbang kekalahan apapun. Sebab, dia tidak dapat membela diri terkait tuduhan yang diarahkan kepadanya di media sosial.
Mantan gelandang AC Milan itu sempat melakukan pembicaraan dengan manajemen Spurs untuk mengisi jabatan manajer di klub yang berbasis di London tersebut. Namun, Spurs memutuskan untuk tidak menunjuknya setelah para penggemar memprotes sosok Gattuso di media sosial.
Gattuso dituduh sosok yang rasialisme dan seksisme oleh para penggemar Spurs, karena beberapa pernyataannya di masa lalu. Makanya, petinggi klub berjuluk The Lilywhites itu memutuskan mengakhiri pembicaraan dengan Gattuso.
"Ada kemungkinan menjadi manajer Tottenham yang baru, dan itu adalah kekecewaan terbesar saya. Tapi, saya tidak seperti yang digambarkan, namun tidak ada yang bisa saya lakukan," kata Gattuso kepada Il Messaggero, seperti dikutip Football Italia, Senin 19 Juli 2021.
"Maaf, saya tidak bisa membela diri dan menjelaskan bahwa saya bukan orang yang mereka bicarakan di Inggris. Saya harus menerima cerita ini lebih menyakitkan daripada kekalahan atau pemecatan apapun, di saat kami tidak mengetahui betapa bahayanya dunia maya," ujarnya.
"Kebencian tertentu berasal dari Facebook atau Twitter, di mana sangat dimungkinkan untuk memberinya informasi palsu dalam hal apapun. Padahal, saya tidak memiliki sosial media dan saya tidak mau mempunyainya, begitu pula (istri saya) Monica," ucapnya.
"Saya tidak mengerti mengapa saya harus membiarkan mereka menghina saya untuk apapun? Saya bahkan tidak punya Instragram. Jika saya minum sebotol anggur, apa gunanya mengambil gambar untuk memberi tahu orang lain. Ini urusan saya, dan anak-anak saya Gabriela serta Francesco tahu itu," tegasnya.
Gatusso juga diketahui baru saja memutus kontraknya dengan Fiorentina karena perbedaan pendapat mengenai strategi transfer klub. Dia pun hanya bekerja selama 23 hari di Fiorentina sejak dari meneken kontrak.
Akan tetapi, eks pelatih Napoli itu tidak menyesali akhir dari babak singkatnya bersama La Viola.
"Saya bahkan tidak ingin membicarakannya (apa yang terjadi di Fiorentina). Tidak ada gunanya menambahkan detailk lebih lanjut, saya sudah melupakan kisah itu, tapi saya tidak bisa melakukan hal yang sama sepeti dengan yang lain," tutur pelatih berusia 43 tahun tersebut.