Libas West Ham, Solskjaer Bicara Peran Mengerikan Scott McTominay

Pemain Manchester United, Scott McTominay rayakan gol.
Sumber :
  • twitter.com/ManUtd/

VIVA – Manchester United berhasil melaju ke perempatfinal Piala FA. Mereka harus bersusah payah melangkah ke perempatfinal karena direpotkan oleh West Ham United kala berduel di Old Trafford, Selasa 9 Februari 2021 atau Rabu dini hari WIB.

Terpopuler: Manchester City Buang Keunggulan 3 Gol, Legenda MU Follow Instagram Marselino Ferdinan

Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer, sempat melakukan perubahan di menit 73. Dia memainkan Bruno Fernandes dan Scott McTominay, menggantikan Nemanja Matic serta Donny van de Beek.

Serangan-serangan MU mulai terlihat lebih hidup. Lini depan MU tampak kian tajam. Namun, tetap saja hingga babak kedua berakhir, tak ada gol yang tercipta. Babak perpanjangan waktu pun terpaksa digelar.

Jadi Sorotan Dunia, Legenda Manchester United Follow Instagram Marselino Ferdinan

Kebuntuan MU baru pecah di menit 97. Gol bermula saat tercipta kemelut di pertahanan West Ham.

McTominay yang muncul dari lini kedua, tiba-tiba menyambar bola liar yang sempat disentuh oleh Marcus Rashford dengan sepakannya. Bola meluncur deras ke gawang West Ham, tanpa mampu dibendung sang kiper, Lukasz Fabianski. MU unggul 1-0.

Laga Perdana Pimpin Manchester United, Ruben Amorim Sudah Bikin Kejutan untuk Lawan

Unggul satu gol, MU makin bersemangat membombardir pertahanan West Ham. Sayangnya, gol tambahan tak kunjung tercipta. MU melaju ke perempatfinal, usai menang 1-0.

Usai laga, Ole berbicara sosok McTominay. Menurutnya, sang pemain merupakan seorang striker yang klinis. Ia bakal mempertimbangkan McTominay andalan di skuat utama.

"Dia seorang striker klinis. Dia dulu seorang striker, kami tahu itu, dan dia menyelesaikannya dengan otoritas. Itu adalah sesuatu yang harus kami pelajari," ujar Ole dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

McTominay diketahui, datang melalui akademi MU sebagai striker dan Solskjaer mengatakan dia bisa menggunakan pemain Timnas Skotlandia itu sebagai peran yang lebih menyerang kedepannya.

"Tentu saja itu (kebiasaan baik) dari seorang gelandang bertahan. Kami harus melepaskannya ke depan karena dia adalah ancaman gol di kotak penalti dan dia memiliki serangan bagus di dalam dirinya," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya