Hindari Krisis Keuangan, Arsenal Pinjam Uang Rp2,2 T ke Bank
- Instagram: Arsenal
VIVA – Arsenal telah meminjam uang kepada Bank of England sebesar £120 juta (sekitar Rp2,2 triliun) untuk mengurangi dampak krisis keuangan akibat pandemi virus corona COVID-19. Sebelum Arsenal, Tottenham Hotspur juga telah melakukannya.
Sebelumnya para pemain Arsenal juga telah sepakat jika gajinya dipotong sebesar 12,5 persen. Hal itu demi menyeimbangkan keuangan klub dan juga membantu untuk membayar gaji untuk staf yang lainnya.
Dikutip dari Skysport, Kamis, 7 Januari 2021, Arsenal telah mengonfirmasi jika mereka melakukan peminjaman ke bank. Peminjaman itu untuk membantu keuangan, apalagi sempai saat ini pemasukan belum terlalu signifikan karena pertandingan masih digelar tanpa penonton.
"Saat ini kami terus berupaya untuk mengantasi implikasi pandemi global pada keuangan kami. Kami dapat menginformasikan klub telah memenuhi syarat untuk yang ditetapkan oleh Bank of England untuk Fasilitas Pemibiayaan Korporat COVID-19 (CCFF)," tulis pernyataan resmi dari Arsenal.
"Dengan meminjam uang sebesar £120 juta maka akan membantu keuangan klub dalam mengelola kerugian akibat dari pandemi. Ini banyak dilakukan oleh berbagai organisasi besar, di banyak industri termasuk olahraga. Uang tersebut nantinya akan dikembalikan pada Mei 2021," tambahnya.
Baca juga: Soal Mesut Oezil, Mikel Arteta: Kami Akan Mencari Solusi Terbaik
Februari tahun lalu, Arsenal telah mengumumkan kerugian sebesar £27 juta (sekitar Rp516 miliar), setelah mereka gagal lolos ke Liga Champions.
Sementara itu, musim panas tahun lalu Arsenal cukup aktif di bursa transfer. The Gunners setidaknya menghabiskan uang sekitar £80 juta (sekitar Rp1,5 triliun).
Arsenal mendatangkan tiga pemain baru. Mereka adalah Thomas Partey dari Atletico Madrid dengan nilai transfer £45 juta (sekitar Rp861 miliar).
Kemudian Bek Lille, Gabriel Magalhaes senilai £23 juta (sekitar Rp440 miliar), kemudian Pablo Mari yang didatangkan dengan nilai transfer £7,2 juta (sekitar Rp137 miliar).