3 Badut Konyol saat Manchester United Kalah Memalukan

Pemain Istanbul Basaksehir rayakan gol ke gawang MU.
Sumber :
  • instagram.com/ibfk2014

VIVA – Gol pertama Istanbul Basaksehir ke gawang Manchester United dalam matchday 3 Liga Champions, Rabu 4 November 2020 atau Kamis dini hari WIB, jadi sorotan publik. Itu karena pertahanan MU terbukti tak terorganisir dengan baik.

Jadwal Lengkap Matchday 5 Liga Champions: Ada Bayern Munich Vs PSG dan Liverpool Vs Real Madrid

MU kebobolan karena kehilangan bola saat situasi sepak pojok. Bermula dari skema sepak pojok pendek, pemain belakang Basaksehir bisa mencuri bola dan melambungkannya ke garis tengah.

Di sana, Demba Ba sudah menunggu. Tapi, tak ada satu pun pemain MU yang mengawalnya.

Penggemar PSG Bentangkan Spanduk Free Palestine Berukuran Raksasa, Mendagri Prancis Ngamuk!

Nemanja Matic justru berdiri di sisi kanan pertahanan MU, membuat jaraknya dengan Ba jadi terlalu jauh.

Alhasil, dia kalah saat adu sprint. Ba berhadapan langsung dengan kiper MU, Dean Henderson, gol pun tercipta.

Arsenal Merasa Diperlakukan dengan Buruk oleh Wasit di Markas Inter Milan

Eks gelandang MU, Paul Scholes, menilai ada tiga badut di MU yang melakukan kesalahan ini. Henderson, Matic, dan asisten Ole Gunnar Solskjaer, Mike Phelan.

Ketiganya berperan besar saat MU dibobol oleh Ba. Matic seharusnya sadar, menjadi orang terakhir dan berada dekat dengan lawan.

Photo :
  • The Sun

Sementara, Phelan punya peran dalam mengatur skema dan penempatan posisi para pemain Setan Merah saat situasi bola mati.

"Konyol, begitu memalukan dan layak ditertawakan tentang apa yang terjadi. Dean Henderson juga seharusnya bisa membaca situasi, selain dua orang tersebut. Matic, yang herannya, sudah berpengalaman, malah tak melihat ada orang di depannya. Kenapa bisa begitu?" sindir Scholes dilansir BT Sports.

Bukan cuma Scholes yang kesal dengan cara MU kebobolan. Rio Ferdinand, eks bek MU, juga merasa kecewa dengan proses gol dari Ba.

"Tolong bilang ke saya, ada orang mengamuk di ruang ganti dan yang mau bertanggung jawab soal bentuk tim ketika kehilangan bola dan kebobolan," tegas Ferdinand.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya