352 Hari Premier League Berujung Drama, Ada Pemenang dan Pecundang

Selebrasi para pemain Manchester United usai lolos ke Liga Champions
Sumber :
  • Daily Mirror

VIVA – Pekan terakhir Premier League penuh dengan drama. Setelah sempat tertunda karena pandemi virus corona COVID-19, menjadikan kompetisi bergulir selama 352 hari, Premier League masih terbukti menjadi yang terbaik di daratan Eropa.

Laga Perdana Pimpin Manchester United, Ruben Amorim Sudah Bikin Kejutan untuk Lawan

Buktinya, partai di pekan pamungkas penuh dengan drama. Muncul pemenang dan pecundang dalam pekan penentuan nasib di musim depan ini.

Di papan atas, ada tiga klub yang bersaing demi mendapatkan tempat untuk tampil di Liga Champions. Manchester United, Leicester City, dan Chelsea, harus bersaing ketat demi tampil di Liga Champions.

Pep Guardiola Akui Harapan Manchester City Pertahankan Gelar Premier League Sudah Sirna, Jika...

Kebetulan, MU dan Leicester saling sikut pada partai pamungkas. Benar saja, di King Power Stadium, drama tersaji.

Setelah sempat alot di babak pertama, MU pada akhirnya berhasil menjebol gawang Leicester, dua kali di babak kedua. Satu gol dicetak MU lewat titik putih, melalui eksekusi Bruno Fernandes.

Dinilai Terlalu Maksa Mainkan Cole Palmer saat Lawan Arsenal, Manajer Chelsea Punya Pembelaan

Ini adalah hadiah penalti ke-14 MU di musim 2019/20. Catatan terbanyak sepanjang sejarah kompetisi kasta teratas Inggris.

Satu gol lain, lahir dari kaki Jesse Lingard pada injury time babak kedua. Kemenangan 2-0, sudah cukup membawa MU finis di posisi ketiga dengan torehan 66 poin. Sedangkan, Leicester harus puas menempati peringkat lima, karena mengoleksi 62 angka.
Baca juga: Nasib Tragis Leicester di Premier League

Di pertandingan lain, Chelsea mengamankan posisi dengan mengalahkan Wolverhampton Wanderers, 2-0. Atas hasil itu, armada asuhan Frank Lampard berhak menempati posisi keempat, mendulang poin yang sama dengan MU, tapi kalah dalam urusan selisih gol.

Pun, Tottenham Hotspur akhirnya bisa bernapas lega. Setelah melalui musim yang sulit, Spurs dipastikan lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
Selebrasi manajer Jose Mourinho usai bawa Tottenham Hotspur ke kompetisi Eropa

Mereka diuntungkan dengan kekalahan Wolves dari Chelsea, meski cuma main imbang 1-1 lawan Crystal Palace. Spurs main di Liga Europa setelah finis di posisi enam klasemen sementara, hanya unggul selisih gol atas Wolves.

Drama yang menguras emosi juga tersaji di papan bawah. Aston Villa dengan ajaib lolos dari jerat degradasi. Padahal, posisi mereka dua pekan lalu, begitu sulit bahkan hampir mustahil lolos dari degradasi.
Bintang Aston Villa, Jack Grealish, merayakan gol ke gawang West Ham

Kepastian itu didapat Aston Villa usai mendulang satu poin dari markas West Ham United. Di pertandingan lain, Watford kalah dari Arsenal dalam drama lima gol, dan kemenangan tak mampu menyelamatkan AFC Bournemouth dari jerat degradasi.

Dua klub itu akhirnya harus main di Divisi Championship musim depan karena sama-sama mengoleksi 34 angka, kalah satu poin dari Villa yang ada di peringkat 17. Satu klub lain yang terdegradasi adalah Norwich City. Mereka sudah lebih dulu terjun ke Divisi Championship karena jadi juru kunci dengan koleksi 21 poin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya